Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Overmanning" Itu "Obat Anti Lembur"

31 Desember 2021   23:31 Diperbarui: 22 Januari 2022   16:25 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara mengantisipasi tidak kena lembuar, sebenarnya  kita bisa menggunakan pola tersendiri;  Percepatan kerja dengan optimalisasi jam kerja normal (overmanning), atau menerapkan jam kerja bergantian (shift work) jika bekerja tim.  

Lembur seringkali menjadi "momok" tersendiri. karena jika kita sudah memposisikan akan bekerja "PW" (posisi wuenak), rebahan tanpa gangguan, tiba-tiba harus lembur akan berpengaruh buruk secara psikologis.

Tapi deadline dan kerja dadakan di kantor sering tidak bisa dipredikasi, apalagi jika kita adalah tumpuan utama bagi kantor. Orang keuangan dan administrasi seringkali menjadi korban dari lembur dadakan, bahkan jika telah mengambil opsi cuti, tetap saja harus membekali diri dengan banyak catatan, termasuk nomor darurat yang bisa dihubungi.

Seandainya tubuh bisa dikloning, mungkin itu pilihan menarik, untuk mewakili kita bekerja, sayangnya itu mustahi, jadi yang realistis kita butuhkan adalah strategi cerdas!.

Bersiap Untuk Anti Lembur

tips-buat-ibu-pekerja-agar-bahagia-di-rumah-dan-kantor-61cf2b9b06310e381e7ae423.jpg
tips-buat-ibu-pekerja-agar-bahagia-di-rumah-dan-kantor-61cf2b9b06310e381e7ae423.jpg
bisnika.com

Ketika lembur, jelas ada hitungan sendiri soal benefit, tapi persoalannya bukan itu. Ini soal “kekebebasan” yang mahal harganya.
Dalam praktiknya banyak terjadi lembur lebih karena kesalahan kita dalam memanajemeni waktu kerja. Termasuk trik dan tips yang tidak kita siapkan dengan tepat. Saya biasanya mensiasatinya dengan sederhana hingga sekarang.

memilih pekerjaan prioritas

Jika dipikir-pikir tak pernah ada pekerjaan yang selesai, selesai satu pekerjaan akan disusul kerja berikutnya. Maka memilih pekerjaan prioritas menjadi penting.Mengapa?, meskipun ada seabrek pekerjaan kantor, tidak semuanya mesti selesai dalam waktu bersamaan. 

Ada beberapa pekerjaan yang membutuhkan waktu lebih lama. Beberapa membutuhkan waktu lebih pendek, tapi ada yang urgent dan segera. Gunakan skala prioritas, dan kita tak perlu menjadi seorang genius untuk mengetahui kalau kita bekerja sesuai skala prioritas.

Dengan kata lain tidak menunda waktu dan tidak ada waktu terbuang. Jika kasus double audit di  WWF dulu saya cicil kerjanya tentu tak harus lembur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun