Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Overmanning" Itu "Obat Anti Lembur"

31 Desember 2021   23:31 Diperbarui: 22 Januari 2022   16:25 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingat, cerita adik yang kebetulan kuliah di Jerman dan bekerja sambilan di sebuah gerai makanan. Di tahun baru, ia justru memilih shift ketika semua pekerja asal Jerman libur. 

Menurut ceritanya, seorang teman pernah dapat hoki, karena bekerja di malam tahun baru. Bagi pekerja asal Jerman, pada malam tahun akan dihabiskan untuk begadang.

Ketika sebagian besar toko tutup, dan paginya toko-toko itu buka agak siang. Inilah kesempatan emas itu. Bagi orang Indonesia, bekerja pagi buta adalah sesuatu yang biasa, berbeda dengan orang Jerman, apalagi setelah malam tahun baru.

Pagi sekali, ia sudah membuka gerai seperti saran teman, dan seperti dugaannya, orang-orang yang sepanjang malam begadang, berebut memesan kopi, dan Eierkuchen; pancake tipis terbuat dari telur, tepung, susu, mentega, baking powder, gula, dan garam, biasa dinikmati bersama saus atau selai. 

Seperti dugaannya, sepanjang pagi saja, ia menghabiskan stok cadangan dagangan untuk jualan sehari. Dan sepanjang hari hingga sore, ia membukukan penjualan tiga kali lipat dari hari biasanya, bisa ditebak, ia mendapat bonus, dari bosnya sebulan gaji.

Sewaktu aktif di WWF-pun saya juga pernah bekerja fulltime di malam tahun baru. Pertama; Audit dipercepat karena permintaan donor. Kedua; karena kesalahan sendiri tidak membuat schedul yang pas untuk persiapan audit. 

Jadi meskipun sudah dipaksanakan bekerja full selama beberapa hari dengan jumlah dokumen yang akan diaudit untuk dua tahun program bersamaan, tetap saja gagal libur tepat di tahun baru. Sempat juga mencuri waktu, jalan-jalan dengan keluarga, tapi berakhir di kantor dan pulang pagi, dengan mata seperti panda.

Lembur dan Kesalahan Tidak Perlu

60545-main-game-61cf2b0f4b660d59892bd854.jpg
60545-main-game-61cf2b0f4b660d59892bd854.jpg
suara.com

Bayangkan jika cerdas mengatur ritme kerja kita, Barangkali tak ada istilah kerja di tahun baru alias lembur, kecuali darurat.
Jika kita bisa mengatur kerja layaknya kita menginap di hotel dengan cukup menggantung tanda "Don"t Disturb" betapa nikmatnya hidup ini. 

Liburan bagi pekerja kantoran yang terus menerus di buru deadline adalah sebuah "syurga kecil". Bayangkan jika kita bebas bangun kapan saja, bebas menentukan jadwal aktifitas, tidak ada deadline, bahkan jika di beri lembur total, bekerjapun kita masih bisa dilakukan tanpa tekanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun