Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Thailand Menanam Gol, Kita Menuai Buah Runner Up

30 Desember 2021   01:12 Diperbarui: 4 Januari 2022   21:47 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga yang Mencemaskan

Laga kali ini memang luar biasa, baru buka chanel, menyeruput kopi hitam pahit pesanan, dan saling mengingatkan skor pilihan masing-masing (untuk dipermalukan kalau salah), tiba-tiba seisi warung menyumpah serapah atas gol cepat di menit awal yang disarangkan sang kapten Chanathip Songkrasin. 

Chanatip menyambut umpan dari Philip Roller di sisi kiri pertahanan Indonesia, setelah melibas dua hadangan pemain Indonesia dan langsung mengoper ke Chanathip. Lepasan sepakan terukurnya tak mampu dipatahkan kiper Nadeo. Thailand langsung memimpin 1-0. Pahit!!

Dan urutan gol-gol tambahan berikutnya, membuat rasa kopi makin pahit, jadi panas-panas langsung saya sikat habis. Final leg pertama Rabu (29/12/21) dan disusul leg kedua tahun depan Sabtu (1/1/2022), bakal jadi cerita drama runyam. Pasalnya Piala AFF kali ini tidak ada sistem gol tandang. Artinya, tiap tim harus cetak gol lebih banyak agar mampu meraih titel juara.

Formasi Indonesia 4-2-3-1, ternyata malah di bombardir di garis belakang dengan taktik yang kurang lebih sama, Thailand, formasinya 4-3-2-1. Setiap serangan Indonesia selalu menyisakan ruang kosong di lini belakang, dan ketika serangan balik kita berjibaku setengah mati, dengan antisipasi umpan-umpan lambung jauh para pemain Thailand yang begitu pas, menghentikan bola dan menghasilkan sontekan-sontekan ke gawang Nadeo yang bolak-balik dalam bahaya.

Sementara dengan tekanan model Thailand, stamina pemain kita, terlihat dengan pertambahan jumlah keringat yang menetes membasahi baju dan nafas yang mulai tak lagi jos tapi ngos!.

Begitulah, sekalipun saya tak berharap prediksi saya bisa terwujud untuk timnas Thailand, tapi kerja keras, kekompakan tim dan jurus tendangan jitu para penendang timnas Thailand di ruang tembak gawang timnas Indonesia, ternyata tidak mengkhianati hasil kerja keras mereka.

Sementara timnas Indonesia, entah kenapa kali ini begitu, tertekan. Serangan-serangan awal seperti menyiratkan ketakutan, dan ketika menit kedua lahir gol, semangat itu memudar dan berganti semangat tim lawan yang memuncak.

Adakah Keajaiban drama 3.0

Rasanya jadi sulit membayangkan pertandingan laga kedua di awal tahun baru 2022, 1 Januari mendatang. Dengan tidak ada maksud melemahkan semangat, saya jadi pesimistis. Dan seperti orang ngambek, antara rasa penasaran dan pesimis tadi, saya putuskan menontonnya di rumah saja, kalah yang sudahlan, tapi kalau menang itu ajaib luar biasa.

Beruntung jika peribahasanya berubah, timnas Thailand menanam gol, Indonesia menuai Juara!. Mungkinkah?. Tapi apa iya bola memang bundar, dan bisa saja yang tanggal 29 hari ini menang, bisa jadi yang apes dan kalah. Daripada gundah, saya tunggu saja pertandingannya di tivi rumah, tapi kali ini, saya tak berani membuat prediksi, susah sekali menyebut angka 5-0 untuk kemenangan timnas Indonesia, sekalipun cuma dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun