Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Thailand Menanam Gol, Kita Menuai Buah Runner Up

30 Desember 2021   01:12 Diperbarui: 4 Januari 2022   21:47 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sport.detik.com

Awalnya banyak yang berpikir timnas Indonesia akan mengulang lagi drama, versi laga versus Vietnam, sebagai drama 2.0. Tapi laga kali ini, kejadian luar biasa dan unpredictable. Bahkan dalam perjalanan laga tanding yang sudah dilakoni semua timnas di Piala AFF 2020, kebobolan gol Indonesia, mungkin menjadi yang tercepat, dalam waktu kurang dari lima menit pertama pertandingan.

Sebenarnya satu hari sebelum laga itu berlangsung, di warung kopi kami debat kusir soal skor. Dan ketika saya sodorkan prediksi, 4-0, untuk Thailand, atas dasar data historis laga sebelumnya yang memenangkan Thailand (lebih tepatnya tebak skor). 

Pertandingan belum dimulai, skor belum terjadi, tapi semua protes dan jengah, bahkan ngopi jadi sepahit kopi hitam, karena semua jadi tidak sepaham.

Tapi diam-diam dalam hati saya menyimpan skor itu dan berharap, akan menjadi kebalikan, tapi nyatanya keajaiban kali ini tak mengulang pada kita seperti drama 1.0 versi lawan timnas Vietnam.

Bung Ahhay Ikut Lemes

Sejak awal Bung Ahhay saja sudah "me-nyaring-kan semangat komentatornya, seperti hendak mengamini, bahwa lagi kali ini, naga-naganya bakal jadi laga  "sulit". Perhatikan saja ketika serangan balik, dan bahkan ketika kita menangkis serangan, Bung Ahhay tak seantusias biasanya. Bahkan di ruang tonton di warung kopi, kami menyimpan cemas sendiri-sendiri.

Tapi yang aneh dari performa permainan dan pemain timnas Indonesia kali ini justru, terlihat begitu penuh beban. Mungkin pengamat sepak bola piala AFF 2020, akan bilang biarlah timnas Thailand menyerang dan Indonesia bertahan.

Dari akumulasi peluang, yang semestinya bisa mengimbangi jumlah cetakan gol timnas Thailand, tak satupun yang bisa disarangkan para penyerang dari squad garuda merah putih. Justru di depan gawang Thailand mereka salah tingkah dan mempraktikkan tendangan ala tanding bola antar kampung (tarkam). 

Hitunglah berapa sontekan tendangan "emas", timnas Indonesia semuanya di tendang melambung di atas mistar gawang Thailand.
Seperti ada mantra, "perisai", sehingga bola bergulir di celah gawang saja susah sekali kelihatannya. Dan kiper Thailandpun, berjibaku dengan tangkas, plus nasib baik yang berpihak paa gawangnya.

Dengan panen gol Thailand, ibarat mereka menanam 4 gol, dan kita harus menuai dengan panenan lebih dari 4 gol, jika tak mau kalah agregat dari mereka. Atau kita harus puas sebagai runner up untuk ke-6 kalinya.

Laga yang Mencemaskan

Laga kali ini memang luar biasa, baru buka chanel, menyeruput kopi hitam pahit pesanan, dan saling mengingatkan skor pilihan masing-masing (untuk dipermalukan kalau salah), tiba-tiba seisi warung menyumpah serapah atas gol cepat di menit awal yang disarangkan sang kapten Chanathip Songkrasin. 

Chanatip menyambut umpan dari Philip Roller di sisi kiri pertahanan Indonesia, setelah melibas dua hadangan pemain Indonesia dan langsung mengoper ke Chanathip. Lepasan sepakan terukurnya tak mampu dipatahkan kiper Nadeo. Thailand langsung memimpin 1-0. Pahit!!

Dan urutan gol-gol tambahan berikutnya, membuat rasa kopi makin pahit, jadi panas-panas langsung saya sikat habis. Final leg pertama Rabu (29/12/21) dan disusul leg kedua tahun depan Sabtu (1/1/2022), bakal jadi cerita drama runyam. Pasalnya Piala AFF kali ini tidak ada sistem gol tandang. Artinya, tiap tim harus cetak gol lebih banyak agar mampu meraih titel juara.

Formasi Indonesia 4-2-3-1, ternyata malah di bombardir di garis belakang dengan taktik yang kurang lebih sama, Thailand, formasinya 4-3-2-1. Setiap serangan Indonesia selalu menyisakan ruang kosong di lini belakang, dan ketika serangan balik kita berjibaku setengah mati, dengan antisipasi umpan-umpan lambung jauh para pemain Thailand yang begitu pas, menghentikan bola dan menghasilkan sontekan-sontekan ke gawang Nadeo yang bolak-balik dalam bahaya.

Sementara dengan tekanan model Thailand, stamina pemain kita, terlihat dengan pertambahan jumlah keringat yang menetes membasahi baju dan nafas yang mulai tak lagi jos tapi ngos!.

Begitulah, sekalipun saya tak berharap prediksi saya bisa terwujud untuk timnas Thailand, tapi kerja keras, kekompakan tim dan jurus tendangan jitu para penendang timnas Thailand di ruang tembak gawang timnas Indonesia, ternyata tidak mengkhianati hasil kerja keras mereka.

Sementara timnas Indonesia, entah kenapa kali ini begitu, tertekan. Serangan-serangan awal seperti menyiratkan ketakutan, dan ketika menit kedua lahir gol, semangat itu memudar dan berganti semangat tim lawan yang memuncak.

Adakah Keajaiban drama 3.0

Rasanya jadi sulit membayangkan pertandingan laga kedua di awal tahun baru 2022, 1 Januari mendatang. Dengan tidak ada maksud melemahkan semangat, saya jadi pesimistis. Dan seperti orang ngambek, antara rasa penasaran dan pesimis tadi, saya putuskan menontonnya di rumah saja, kalah yang sudahlan, tapi kalau menang itu ajaib luar biasa.

Beruntung jika peribahasanya berubah, timnas Thailand menanam gol, Indonesia menuai Juara!. Mungkinkah?. Tapi apa iya bola memang bundar, dan bisa saja yang tanggal 29 hari ini menang, bisa jadi yang apes dan kalah. Daripada gundah, saya tunggu saja pertandingannya di tivi rumah, tapi kali ini, saya tak berani membuat prediksi, susah sekali menyebut angka 5-0 untuk kemenangan timnas Indonesia, sekalipun cuma dalam hati.

Sebelumnya terima kasih untuk perjuangannya, tapi maaf timnas Indonesia ya, jika sampai membaca opini ini, buktikan dong kalau kalian semua memang bisa. Tapi kami tetap berdoa, dari jauh, semoga ada keajaiban kedua dalam drama 3.0, Timnas Garuda Merah Putih versus Timnas Gajah Perang, Waduh!!

referensi; 1, 2, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun