Saat ini laporan temuan kasus Covid-19 varian Omicron ada di 24 negara. Penting diketahui dan untuk berjaga-jaga lebih serius, jika kamu sering atau justru sedang berkesempatan bepergian  ke luar negeri., mewaspadai 24 negara yang sudah melaporkan kasus Covid-19 varian Omicron, seperti dilansir kantor berita  CNN: 1. Australia: 7 kasus; 2. Austria: 1 kasus; 3. Belgia: 1 kasus; 4. Botswana: 19 kasus; 5. Brasil: 2 kasus; 6. Kanada: 6 kasus; 7. Republik Ceko: 1 kasus; 8. Denmark: 4 kasus; 9. Prancis: 1 kasus (di Pulau Reunion); 10. Jerman: 9 kasus; 11. Hong Kong: 4 ; kasus; 12. Israel: 4 kasus; 13. Italia: 9 kasus; 14. Jepang: 2 kasus; 15. Belanda: 16 kasus; 16. Nigeria: 3 kasus; 17. Norwegia: 2 kasus; 18. Portugal: 13 kasus; 19. Arab Saudi: 1 kasus; 20. Afrika Selatan: 77 kasus; 21. Spanyol: 2 kasus; 22. Swedia: 3 kasus; 23. Inggris Raya: 22 kasus; 24. Amerika Serikat: 1 kasus.
Kasus terbaru, Amerika Serikat melaporkan adanya temuan varian Omicron yang terdeteksi di kawasan California. Pasien tersebut melakukan perjalanan dari Afrika Selatan pada 22 November 2021. Lalu, ia dinyatakan positif Covid-19 pada 29 November 2021. Dr Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular mengatakan pasien yang terjangkit itu ternyata pasien yang tidak memiliki riwayat suntikan booster.
Kasus itu membuat Pejabat kesehatan di Amrik, mendesak orang untuk mendapatkan vaksinasi terhadap Covid-19, atau mendapatkan booster jika mereka memenuhi syarat secara kesehatan. Dan Langkah-langkah lain seperti masker, cuci tangan, jarak fisik dan ventilasi tetap menjadi langkah wajib dan efektif diterapkan untuk melawan varian Omicron.
Jangan kendor; Ingat covid, ingat Omicron.
Meskipun dalam urusan vaksinasi, Indonesia terbilang negara yang berhasil dalam pelaksanaan pemulihan covid-19. Posisi Indonesia lebih baik diantara negara-negara yang tergabung dalam  WHO SEARO atau World Health Organization South-East Asia Regional Office (WHO SEARO), yaitu Bangladesh, Bhutan, The Democratic People Republic of Korea, India, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste dan Indonesia. World Health Organization (WHO) bahkan memuji capaian program vaksinasi nasional yang sangat masif tersebut.
Dalam pertemuan G20, Menkes menyampaikan bahwa Indonesia telah menyuntikkan 108 juta dosis vaksin kepada 69 juta orang. Untuk ketersediaan vaksin, saat ini Indonesia telah mendapat pasokan 11,7 juta vaksin tambahan untuk vaksinasi tahap ke-2.
Menurut Kementerian Kesehatan, pemerintah tahun ini menargetkan pengamanan 340,5 juta dosis vaksin dari lima merek, yakni Sinovac (125,5 juta), AstraZeneca (59 juta), Covax (54 juta), Novavax (52 juta), dan Pfizer (50 juta). Hingga kuartal I-2022, diharapkan ada tambahan 86,3 juta dosis vaksin dari kelima produsen tersebut. Total jumlah vaksin sebagai pengaman diharapkan akan terkumpul 426,8 juta dosis vaksin untuk diberikan kepada 260 juta penduduk Indonesia.
Justru keberhasilan itu menjadi salah satu bagian dari penguatan kelompok atau Herd Immunity, di setiap jenis klaster-klaster yang berpeluang menjadi ruang penyebaran covid-19, termasuk jenis baru Omicron. Terutama ruang publik seperti sekolah, kantor, pusat keramaian-pasar-mall, lokus wisata dan ruang berkumpulnya aktifitas manusia lainnya. Vaksin menjadi salah satu kunci agar kita tidak berpeluang di hantam gelombang ketiga Omicron. Penerapan prokes tidak boleh kendor, bahkan penggunaan masker dalams etiap aktifitas harian kita.
Setidaknya, beberapa fakta berkaitan dengan kemunculan wabah ini menjadi pertanda bahwa bumi telah mengalami perubahan yang dramatis dan kehidupan manusiapun telah mengalami nasib yang sama. Jangan kendor, tetap waspada, Ingat covid, ingat Omicron, jadi seperti iklan obat ya. Jangan lupa ingat pesan ibu, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, hindari kerumunan, dan vaksin.
Bumi hanya satu, kehidupan hanya sekali, maka semua harus dijaga demi kemaslahatan. Tanpa ikhtiar itu, apa kontribusi kita bagi sesama, bagi keluarga, dan bagi lingkungan kita. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberi manfaat bagi yang lainnya?.
Dalam konteks pemikiran Jared, maka perubahan dapat dibangun sekaligus dalam sinkronisasi yang harmonis. Membangun diri sendiri, membangun pemikiran dan kontribusi positif bagi lingkungan dalam formasi yang sama. Hubungan kita dan Tuhan akan menjadi lebih baik, kemampuan kita bertahan dari covid-19 juga semakin baik, dan perubahan pola hidup (life style) yang diajarkan dari pandemik covid-19 mengaajrkan kita, bekal bertahan dari benturan lingkungan yang berubah.