Antisipasi harus dilakukan, terutama tidak saja dengan proteksi pemerintah dalam mengawal pergerakan ekonomi, namun juga stimulan pemerintah dalam menumbuhkan dan menjaga sentra produksi tradisional dari serangan masif produksi pesaing.Â
Kekuatiran tidak saja karena pertimbangan hidup mati perusahaan tradisional, namun juga nilai-nilai tradisi yang harus tetap terjaga agar produk tradisi kita tidak disabotase negara lain dan hak kepemilikan paten diakui oleh pihak lain karena makin hilang di pasaran.
Pertarungan Global
Kebutuhan kita akan enterpreneur merupakan kebutuhan mutlak dan harus. Banyak sisi keuntungan akan kita raih dengan pertumbuhan enterpreneur yang melimpah.Â
Ketersediaan lapangan kerja, peningkatan tenaga terampil dan terdidik, perubahan mindset, terutama kemandirian dalam penyediaan lapangan kerja.
Dalam pertemuan Internasional Hari Koperasi 2012 silam, hadir pembicara yang juga seorang dosen disebuah perguruan tinggi di Malaysia. Kehadirannya untuk menularkan virus enterpreneurship dengan mengajarkan kepekaan intuitif para calon pengusaha muda kita dalam memahami dunia pasar secara lebih serius.
Menurut sang pakar, banyak hal menarik di Indonesia, khususnya Aceh  yang menarik minat pengusaha di lintas negara, hanya saja faktor packaging, labeling dan marketing menjadi faktor kunci mengapa produk kita tak mampu menembus pasar luar dan berkompetisi secara sehat.Â
Karena, meskipun secara kualitas produk mereka mengakui keunggulan produk tradisional kita, namun mereka unggul dalam penguasaan tiga komponen penting tersebut, sementara kita justru selalu tersandung hal-hal tehnis dan hak kepemilikan, hak cipta.
Model kekuatan seperti itu yang seharusnya mendorong para enterpreneur kita untuk melesat. Konon lagi dalam perkembangan terakhir, kita unggul dalam komoditi kopi luwak yang harganya sangat kompetitif, sehingga produk Indonesia menjadi rebutan pangsa pasar komoditas kopi dunia dengan harga yang fantastis.Â
Intinya masih banyak peluang terbuka, disamping kekurangpekaan kita dalam packaging, labeling dan marketing, masih sangat minim keikutsertaan kita menjangkau pasar secara langsung.Â
Mengikuti event pameran, Expo yang digelar secara kontinyu di berbagai negara dengan jadwal event yang sudah tertentu karena menjadi bagian paket destinasi wisata.