Maka ketika Ryan berbicara terbuka, seperti membuka aib setiap orang yang sengaja atau tidak sengaja berkata-kata atau menulis karena kepentingan popularitas dan tentu saja, duit alias "tumpok", tidak peduli moral. Persis seperti kata Machiavelli ketika 'ngompol' (ngomong politik), katanya; "tidak ada urusan politik dengan moral!".
Meskipun antara sadar dan tidak, diam-diam kita meng-amini ujaran Ryan, karena antara idealisme, duit dan popularitas menjadi setipis membran. Ketika menuliskan gagasan mewakili idealisme, mungkin diam-diam kita mengharap popularitas. Dan ketika menunggu popularitas, diam-diam kita mengharap duit. Meski rasanya menjadi serba salah, tetapi setidaknya kita masih memikirkan dengan jujur, idealisme di balik semua ujaran dan tulisan yang kita sodorkan ke media. [hanifsofyan-acehdigest]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H