Kepiawaian masyarakat dalam memilah dan menseleksi penceramah amatlah dibutuhkan.
Mengingat belakangan ini semakin sulit kita membedakan antara da'i dan pelawak, da'i dan pesulap, da'i dan pemerhati aliran, da'i dan paranormal, da'i dan artis dstnya.
Dengan demikian masyarakat haruslah cerdas dan tidak boleh terlena oleh paras yang tampan dan penampilan serta kostum yang meyakinkan.
Cari tau profilnya, back-ground pendidikannya, histori dan pengalaman akademiknya. Sehingga faham dan dogma yang disampaikan berasal dari sumber yang tepat dan benar. Bukan dari sumber-sumber yang amatiran bahkan sesat dan menyesatkan (dloollun mudlillun).
Teringat dengan untaian syi'ir:
لا تغرنك ثياب نقيت فإنه بالصابون والماء نظيفة
تشبه البيض لما فسدت قشرها أبيض والباطن جيفة.
Janganlah tertipu oleh baju yang bersih, bersihnya itu karena sabun dan air.
Sama halnya seperti telur ketika busuk, kulitnya putih tapi dalamnya menjijikan. Wallohu a'lam bisshowab.