Akhirnya, kendablegan yang selama ini selalu dipandang sebelah mata bisa nganterin si Cempluk buat ngangsu kawruh di tingkat Master. Yah moga-moga aja si Cempluk bisa lanjutin sekolahnya di tingkat PhD. Ndag cuma bisanya ngiler didepan tokonya Pizza hut Delivery yang harganya nggak nyampek di kantongnya.
See? Ndableg nggak selamanya negative dan anti mainstream saudara-saudara. Kadang, kendablegan hidup memang diperlukan diera serba-serbu serbet teknologi macam sekarang.
Lalu para pembacapun bertanya: trus intine filosofi ndableg ki opo Mbak Wur?
Ya mbuh! Aku dewe ya ra reti je, dipikir dewe ta, kan kalian-kalianlah netizen kritis dan pandai mengambil nilai-nilai dari media. Saya mah woles-woles aja sambil lari-lari kaya anak SD di tumpukan salju-salju bukit di Desa tempat kos-kosan saya yang namanya Missoula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H