Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menanti Kelahiran Organisasi Riset Arkeologi di BRIN

24 Oktober 2021   07:49 Diperbarui: 25 Oktober 2021   12:10 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, lahir pula lembaga-lembaga riset arkeologi di berbagai daerah, yang kemudian kita kenal hari ini dengan nama Balai Arkeologi. Sebuah lembaga penelitian arkeologi di daerah.

Namun, rumah bagi arkeologi kini masih ditunggu. Organisasi Riset (OR) Arkeologi kabarnya masih samar. 

Konon, usulan naskah akademik tentang pembentukan OR Arkeologi, masih di persimpangan jalan. Masih terus dikaji dan diteliti serta dipertimbangkan.

Yang sudah jelas hadir adalah OR Sosial dan Humaniora. Di mana rumah arkeologi? Apakah ada rumah yang bernama OR Arkeologi setingkat eselon I atau arkeologi akhirnya masuk dalam rumah OR Sosial dan humaniora dan cukup menjadi Pusat Riset (PR) Arkeologi setingkat eselon II?

Lahirnya OR Arkeologi bertujuan untuk mewadahi para peneliti arkeologi di lembaga yang sudah ada sebelumnya, yakni Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) beserta 10 Balai Arkeologi (Balar) di daerah. 

Selain itu yang paling penting terbentuknya OR Arkeologi adalah meningkatkan peran pentingnya dalam menjawab persoalan nasional kekinian dan pembangunan berkelanjutan. 

Yang pasti Puslit Arkenas dan 10 Balar, bedol desa ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sehingga secara kelembagaan, sudah berganti rumah ke BRIN dari awalnya di Kemendikbud Ristek. 

Para arkeolog peneliti tidak kehilangan rumah besarnya. Otomatis para arkeolog ASN peneliti tak perlu berpindah instansi, tetap berada di Puslit Arkenas dan Balar. 

Sebaliknya, para peneliti bidang humaniora diantara para peneliti sejarah, antropologi dan seni yang sebelumnya berada di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) harus pindah rumah ke Balar. 

Hal ini karena BPNB, rumah bagi para peneliti sejarah, antropologi dan seni, bukanlah lembaga penelitian, sehingga tetap di Kemendikbud. Tidak bedol desa ke BRIN

Alhasil para peneliti di BPNB harus pindah rumah. Kemana? Di daerah, lembaga riset bidang humaniora hanyalah Balai Arkeologi, sehingga para peneliti yang ada di BPNB saat ini sudah menjadi warga Balar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun