Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Kubur-kubur Kuno Bicara

4 Oktober 2021   08:13 Diperbarui: 4 Oktober 2021   20:20 4091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tim Arkeolog Balar Sulut saat meneliti makam kuno penginjil di Minahasa Selatan. Sumber: Tim Riset Balar Sulut

Tim Arkeolog Balar Sulut didampingi Kepala Bidang Kebudayaan James Mawikere, Kepala Seksi Budaya dan Purbakala Deasy N. Tampemawa, Kepala Seksi Kesenian Buce Thomas dan Staf Ahli Bidang Kebudayaan Krestian Gigir.

Mereka menemukan dan meneliti makam penginjil Pdt. Edward Willem Gilles Graafland dan makam lainnya dalam satu areal pekuburan umum di Amurang, Minahasa Selatan.

Makam Kuno Dan Kampung Islam

Jejak kubur kuno, juga menandai adanya pemukiman-pemukiman kuno. Hasil riset arkeologi sebelumnya oleh Irfanuddin W. Marzuki, menyebutkan permukiman Islam di pesisir pantai Minahasa  terdapat di  Manado, Kema, Amurang, dan Belang. 

Dalam catatan Palar (1944), permukiman Islam Manado sebelum kedatangan tahanan politik pemerintah Kolonial Belanda terdapat di dua lokasi,  yaitu:  Kampung Arab  dan  Kampung Islam  Sindulang.  

Kampung  Arab  memiliki keistimewaan, walaupun terletak di wilayah distrik Manado, namun diperintah langsung oleh Residen  Manado  melalui  Kontrolir Manado. 

Kubur-kubur kuno yang diteliti oleh para arkeolog Balar Sulut, sedikit banyak telah bicara tentang dirinya. Mengungkap jati diri tentang sejarah kedatangan para migran di tanah Minahasa. 

Kubur-kubur kuno Islam di Tuminting, Manado, Kema, Tondano, Tomohon, Amurang dan sebagainya, menandai adanya pengaruh kedatangan komunitas muslim di tanah Minahasa. 

Ilustrasi Kompleks Makam Kya Mojo dan pengikutnya, terletak di Kabupaten Minahasa. Sumber: Irfanuddin W.Marzuki/ Balar Sulut
Ilustrasi Kompleks Makam Kya Mojo dan pengikutnya, terletak di Kabupaten Minahasa. Sumber: Irfanuddin W.Marzuki/ Balar Sulut

Menurut laporan arkeolog Irfanuddin, di kompleks Tuminting, Manado utara beberapa makam tua yang berasal dari tahun 1800an dan awal 1900an. 

Disebutnya ada makam Syech Sayyid bin Alwi bin Umar bin Zen Al Idrus yang wafat pada hari Ahad 17 Rajab 1285 H (1866 M), makam Syarifah Alawiyah binti As Sayyid Ahmad bin Alwi bin Syech Abi Bakar bin Salim yang meninggal pada hari Sabtu tanggal 24 Muharram 1333H (12 Desember 1914M) .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun