Tetes Embun di Senja Terakhir     Â
Karya : Ayu Diahastuti dan Mas Han
#1
Salam kepada Tuanku, ya Raja, Â Â
kumohon lihatlah sekejap saja,
lihat, aku membawa sekumpulan embun,
yang menetes dari awan yang rimbun,
kukemas dalam botol kesabaran
yang Tuanku beri kala menunggu malamÂ
juga kubawa sekerat roti berisi lembar cerita pagi,Â
kubungkus dengan sebuah mimpi,Â
yang sangat kau gemari
penilik masa,
senja adalah perantara
pengantar tahta siang yang purna usia
senja adalah perantara,
penjemput malam mengenakan kaginara
kuharap kau tidak meminta sebuah kata,
untuk menutup setiap alenia,
sebab padaku tiada lagi sisa tinta,
untuk menggoreskan senja pada namamu,
ya tuanku raja...
#2
Wahai ratu, aku rela menunggui
malam demi malam
Mengumpulkan bulir-bulir embun
yang kau simpan dalam ranum senyummu.
Dan akan kusemai di kedalaman batinku,
agar tenang.
Juga akan menyimpan cerita pagi kita,
agar menjadi kisah yang merdu
pada mimpi- mimpiku di setiap malam,
ya ratu.
Wahai pelantun nada,
jika aku adalah senja,
maka engkau adalah bianglala,
yang akan menuntunku menemui malam
Ku harap engkau tak menggoreskan tinta,
mengukir kata
di lembaran senjaku yang terakhir.
Sebab bersamamu,
setiap senja adalah permulaan,
duhai ratu.Â
Manado, 21 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H