2. Film Animasi Arcil, Produksi Balai Arkeologi Yogyakarta
Balai Arkeologi Yogyakarta menampilkan seri pertamanya Petualangan Arcil di Bumiayu Purba. Dalam Film itu, tokoh Arcil, pertama kali diceritakan berkunjung ke Museum Manusia Purba Bumiayu.Â
Selanjutnya tiba-tiba Arcil, kembali ke masa lampau, kira-kira ke 1. 8jt tahun lalu. Masa dimana Jawa Tengah dan Jawa Timur masih terendam lautan. Dalam petualangan itu Arcil melihat bagaimana peradaban Bumiayu purba.Â
Ia melihat flora dan fauna tua pada zaman itu, 1,8 juta tahun lalu. Ada gajar purba, sejenis rusa purba dan sebagainya. Arcil juga melihat kuda air purba, dan juga kura-kura raksasa purba yang hidup di sekitar pantai. Arcil juga melihat manusia tertua di Nusantara, yaitu homo erectus arkaik. Manusia purba tertua, yang berburu hewan darat, makan kerang-kerangan, dan biji-bijian serta dedaunan.Â
Mereka membuat perkakas dari batu sungai untuk keperluan sehari-hari, antara lain kapak penetak. yang dibuat pertama kalinya pada 1.8 juta tahun yang lalu. Sejak 1,7 juta tahun yang lalu, harimau purba juga sudah ada.Â
Film animasi petualangan Arcil, adalah film animasi arkeologi pertama, diproduksi oleh Balai Arkeologi Yogyakarta. Film animasi ini justru menjadi film animasi arkeologi pertama yang pernah diproduksi oleh instansi pemerintah dalam bidang riset arkeologi. Balai Arkeologi Yogyakarta yang pertama menayangkan film animasi arkeologinya.
Film ini, juga film dengan alur cerita yang sangat baik, juga resolusi yang tinggi untuk sebuah film animasi arkeologi yang pertama kali dibuat oleh lembaga riset dibawah perlindungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional. Hanya saja, film petualangan Arcil ini belum dibuat berseri sebagaimana Film Archi, buatan Puslit Arkeologi Nasional.Â
3. Film Animasi Arkeologi Nilai Gotong Royong dalam Peradaban Sangihe Kuno, Produksi Balai Arkeologi Sulawesi Utara
Tak mau kalah dengan Puslit Arkenas dan Balar DI Yogyakarta, Balai Arkeologi Sulawesi Utara, juga memproduksi film animasi arkeologi, meskipun masih dalam tahap uji coba.
 Film animasi arkeologi produksi Balar Sulut ini juga belum menampilkan tokoh karakter dalam filmnya. Jadi, film itu praktis seperti film dokumenter yang dibuat dalam bentuk animasi.Â