Di bulan Desember ini, rasa-rasanya saya terjepit waktu. Banyak kerjaan yang harus diselesaikan, dan wajib selesai menjelang akhir tahun, di malam pergantian Tahun.
Aje gile, masak sih malam tahun baru harus tetap kerja? Yang benar saja. Rasanya ini aib terbesar dalam hidup. Maka, kalau aib itu tak ingin menghampiri, semua pekerjaan, harus selesai sebelum menjelang malam pergantian tahun. Desember, adalah bulan yang menjepit. Desember adalah bulan di akhir tahun, yang mendesak.Â
"Kapokmu kapan" begitu kata seorang sahabat, ketika saya berkeluh kesah soal waktu. Bukannya mencarikan solusi, ini malah mengkapokkan. Tapi memang benar, kapok membuat masalah dengan Desember. Padahal, Desember anteng-anteng bae (tenang-tenang saja)...Hehehe
Meskipun Pemerintah mengurangi masa cuti, tetap saja Desember rasanya waktunya lebih pendek. Kalau dihitung-hitung masa libur tetap saja lebih banyak dibandingkan bulan lain.Â
Tanggal 9 Desember, libur pilkada. Belum lagi libur Natal, 24 dan 25 Desember, tanggal 31 Desember, juga libur menjelang Tahun Baru 2021. Selain juga libur sabtu dan minggu. Rasa-rasanya kalau hari libur, kita masih bekerja, juga aneh. Kesannya, tidak menikmati waktu.Â
Libur memang menyenangkan, tapi kebanyakan libur, juga perlu diwaspadai, kalau kita terlena menikmati libur, sementara pekerjaan masih menumpuk.Â
Rasanya hampir setiap tahun, selama puluhan tahun menjadi pekerja pemerintah, setiap Desember, selalu saja bulan paling sibuk. Akhirnya kita menyalahkan bulan Desember, sebagai bulan yang selalu menjepit.Â
Jangan menyalahkan bulan Desember, wahai para aparat pemerintah. Salahkanlah diri anda sendiri, dalam menyusun jadwal dan menajemen perencanaan.
Sudah jelas, setiap awal tahun anda merencanakan program, semestinya manajemen waktu dipikirkan dalam bentuk penjadwalan kegiatan atau pelaksanaan program dengan ketat dan tepat.Â
Pandemi Covid 19, tidak bisa menjadi dalih pembenaran semua program tersendat, walaupun faktanya memang demikian. Namun, jangan karena pandemi itu, anda menumpuk kegiatan di bulan Desember. Alasan, karena covid banyak kegiatan tertunda, tidak bisa dijalankan, lalu semua menumpuk di bulan Desember.Â
Sudah jelas-jelas, sebagaimana dikatakan Presiden Jokowi, dalam kondisi extraordinary, aparat pemerintah harus bekerja kreatif dan inovatif, termasuk strategi pencapaian program kinerja, demikian pula pelaksanaan anggarannya. Karena penggunaan anggaran yang efektif dan efisien, juga menjadi stimulus ekonomi, karena perputaran uang di masyarakat berkesinambungan.Â
Dimasa pandemi ini, sepertinya kinerja ASN tampak menurun kinerjanya, bahkan pencapaian program di beberapa instansi pemerintah masih terbilang rendah hingga masa akhir tahun anggaran.Â
Tidak heran, makanya ketika Presiden Jokowi sempat marah, sebagaimana banyak diberitakan oleh media, karena kinerja kementerian yang dinilai lambat, dan perputaran anggaran pemerintah, belum teralokasi dengan optimal, sehingga perputaran uang di masyarakat juga lambat.Â
Semua seolah tersendat karena pandemi. Dan ketika menjelang akhir-akhir tahun hingga Desember ini, semua percepatan program dan anggaran menjadi dipacu sedemikian rupa, seolah-olah Desember adalah bulan penentuan.Â
Saking sibuknya, ASN seakan malah menyalahkan Desember, kenapa setiap masuk bulan Desember, semua menjadi teramat sangat sibuk. Padahal kesalahan ada pada ASN sendiri, dalam hal ini termasuk birokrasi ASN di dalamnya, dalam mengelola penjadwalan pelaksaan program.Â
Seharusnya, bulan Desember adalah bulan relaksasi dan waktu untuk evaluasi dalam 11 bulan sebelumnya dalam pelaksanaan program. Bukan sebaliknya, setiap Desember instansi pemerintah pada umumnya, memacu pelaksanaan program. Kondisi ini sesungguhnya menunjukkan kinerja birokrasi yang kurang ideal dan tidak bijak.Â
Tulisan ini adalah sebagai pengingat diri sendiri, sebagai ASN dan pelaku birokrasi pemerintahan. Menjadi bahan evaluasi yang selalu bisa di keep untuk kepentingan bahan evaluasi di masa mendatang.Â
Bisa jadi, kebijakan memotong cuti kerja di Bulan Desember itu karena kondisi banyaknya instansi pemerintah, yang masih sangat sibuk di bulan Desember, terutama yang sangat terasa di Tahun 2020 ini, juga suka tidak suka, memang harus diakui bahwa pandemi Covid 19, bisa kita tunjuk sebagai biang kerok, walaupun bukan satu-satunya penyebab.Â
Penyebab lain, sesungguhnya juga pelaksanaan penjadwalan yang longgar dan juga banyaknya sistem administrasi yang harus dipenuhi, pada saat proses refocusing dan realokasi anggaran, lagi-lagi karena disebabkan oleh Covid 19.Â
Semua dinamika organisasi birokrasi, harus diakui memang banyak terkendala, karena adanya pandemi covid 19 yang menyita waktu dan perhatian. Semua seoalh tertuju untuk menangani pandemi ini, yang memang harus menjadi perhatian utama.Â
Meski demikian, tidak juga hal ini menjadi alasan sehingga semua pekerjaan birokrasi pemerintah, dimana ASN sebagai pelaksananya, menumpuk sebagian pelaksanaannya di Desember.Â
Sekali lagi jangan menyalahkan Desember, sehingga semua super sibuk. Yang salah sebenarnya pada proses perencanaan dan penjadwalan pelaksanaan kegiatan. Manajemen waktu yang amburadul, lebih tepatnya. Juga strategi pelaksanaan program yang tidak tepat alias melenceng dari rencana awal.Â
Selain Desember yang menjepit, para pelaku birokrasi juga menyalahkan Covid 19, yang menyebabkan rencana program bubrah. Strategi pelaksanaan pekerjaan tidak jalan, akibat pandemi covid 19.
Pandemi memang mengganggu pekerjaan, oleh karena itu dalam kondisi extraordinary diperlukan akeselerasi strategi pencapaian program. Begitu setidaknya yang diharapkan Presiden Jokowi, sehingga tidak ada alasan karena Covid 19, pekerjaan tidak jalan.Â
Karena Pandemi dan pekerjaan yang menumpuk, Desember tahun ini terasa begitu pendek, ditambah banyaknya hari libur nasional. Untuk menghinduri saat libur dengan bekerja.Â
Mingu pertama dan minggu kedua Desember, sepertinya dipacu semua pekerjaan, harus selesai sebelum masuk ke minggu ketiga. Hal ini karena minggu ketiga, semua terasa begitu terkunci.Â
Anggaran pemerintah, bersiap terkunci menjelang Natal, tidak ada lagi pembiayaan kegiatan pemerintah lagi, karena akhir Desember, persiapan tutup buku.Â
Silakan dichek sendiri, Desember ini semua instansi pemerintah seakan berlomba menggeber kegiatannya agar semua segera dituntaskan, tak ada lagi pekerjaan tertinggal di akhir bulan.Â
Intinya, pelajaran pentingnya adalah membuat perencanaan yang matang dan mengatur strategi yang tepat agar pelaksanaan program berjalan efektif dan hasilnya optimal dalam kondisi apapun.Â
Salam Desember....Salam Sibuk...
Salam hormat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H