Selain Desember yang menjepit, para pelaku birokrasi juga menyalahkan Covid 19, yang menyebabkan rencana program bubrah. Strategi pelaksanaan pekerjaan tidak jalan, akibat pandemi covid 19.
Pandemi memang mengganggu pekerjaan, oleh karena itu dalam kondisi extraordinary diperlukan akeselerasi strategi pencapaian program. Begitu setidaknya yang diharapkan Presiden Jokowi, sehingga tidak ada alasan karena Covid 19, pekerjaan tidak jalan.Â
Karena Pandemi dan pekerjaan yang menumpuk, Desember tahun ini terasa begitu pendek, ditambah banyaknya hari libur nasional. Untuk menghinduri saat libur dengan bekerja.Â
Mingu pertama dan minggu kedua Desember, sepertinya dipacu semua pekerjaan, harus selesai sebelum masuk ke minggu ketiga. Hal ini karena minggu ketiga, semua terasa begitu terkunci.Â
Anggaran pemerintah, bersiap terkunci menjelang Natal, tidak ada lagi pembiayaan kegiatan pemerintah lagi, karena akhir Desember, persiapan tutup buku.Â
Silakan dichek sendiri, Desember ini semua instansi pemerintah seakan berlomba menggeber kegiatannya agar semua segera dituntaskan, tak ada lagi pekerjaan tertinggal di akhir bulan.Â
Intinya, pelajaran pentingnya adalah membuat perencanaan yang matang dan mengatur strategi yang tepat agar pelaksanaan program berjalan efektif dan hasilnya optimal dalam kondisi apapun.Â
Salam Desember....Salam Sibuk...
Salam hormat