Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Pekan Kebudayaan Nasional 2020: Napas Bumi, Napas Kita

2 November 2020   11:53 Diperbarui: 2 November 2020   12:55 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekan Kebudayaan Nasional 2020. Sumber: pkn.id

Pesan ini juga sama dengan Pidato Kebudayaan Presiden Joko Widodo pada Pembukaan PKN itu, yang berpesan kepada kita agar terus menjaga bumi kita dengan sehormat-hormatnya. 

Presiden Joko Widodo dalam Pidato Pembukaan PKN 2020. Sumber: tangkapan layar Youtube Budaya Saya
Presiden Joko Widodo dalam Pidato Pembukaan PKN 2020. Sumber: tangkapan layar Youtube Budaya Saya
Dalam pidatonya pula Presiden mengemukakan, sikap optimis kita juga ditentukan pengalamannya menghadapi kondisi alam, kondisi geografis Nusantara. Indonesia, sangat beragam kondisi lingkungannya, laut, pantai, gunung, lembah, sungai, rawa dan sebagainya. 

Kita juga berdiri di atas ring of fire, yang memnbuat negeri kita rawan bencana. Semua ini adalah tantangan yang nyata, dan selama beradab-abad nenek moyang kita sudah bersahabat dengan kondisi tantangan itu. 

Menjaga harmoni dengan alam lingkungan, membangun kebudayaan dan nilai keutamaan di atasnya. Itulah yang mebuat bangsa Indonesia tangguh, menghargai perbedaan dan kaya budaya. 

Ketika menghadapi pandemi covid19, memori kebudayaan masyarakat tangguh bencana  kembali hidup. Lebih dari 8 bulan masyarakat memupuk solidaritas dan gotong royong menghadadapi bencana pandemi. 

Banyak masyarakat kembali menggali kearifan lokal, membuat jamu sebagai alternatif penguatan imunitas tubuh. Budayawan dan pekerja seni mengembangkan kreasi untuk menghibur. Berkarya dengan tetap menjaga protokol kesehatan.  Semua bekerja untuk kelangsungan hidup bangsa. 

Bumi adalah sahabat kita, kepadanya juga senantiasa kita berdialog dengan leluhur yang mengajarkan kepada kita, berdialog dengan bumi untuk menjaga semesta. Kita dan bumi tak terpisahkan. Napas bumi adalah napas kita. 

Demikian Mendikbud Nadiem Makarim dalam sambutannya. Merdeka dalam keharmonisan adalah tujuan. Harmoni tidak hanya dengan sesama manusia, juga dengan bumi di mana kita berpijak. Napas bumi adalah napas kita. Napas Bumi. 

Mas Menteri juga mengatakan, menjadi orang merdeka adalah juga dengan menghormati kemerdekaan itu sendiri. Masyarakat yang merdeka, adalah sah satunya bertanggungjawab menjaga bumi, alam dan lingkungannya. Kita ada bukan untuk menjajah bumi. 

Mendikbud Nadiem Makarim dalam sambutan pada Pembukaan PKN 2020. Sumber: Tangkapan layar Youtube Budaya Saya
Mendikbud Nadiem Makarim dalam sambutan pada Pembukaan PKN 2020. Sumber: Tangkapan layar Youtube Budaya Saya
Kita dan bumi adalah sahabat. Kita lahir, tumbuh dan hidup bersama bumi. Kita harus sadari, bumi tidak hanya menghasilkan kebutuhan pokok kita. Tetapi bumi juga menciptakan kebahagiaan yang menjadi asupan nurani dan kalbu manusia. Napas kita tergantung pada napasnya. Napas Bumi. 

Dan aku dengan segenap napasku
mengekalkan segala ingatan tentang bumi
Yang dengan doa kujejaki
dengan cinta kuhuni
di bumi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun