"Kenapa sampai sekarang, semua orang disini percaya suanggi masih ada".
"Kalau cerita bapak kos, ini khan kisah zaman Belanda, apa suanggi itu abadi, kayak cerita higlander di Skotlandia itu"Â
Masno nyerocos, sambil memonyongkan mulutnya yang memang sudah monyong. Kali ini Bapak kos yang gelagepan, disembur pertanyaan-pertanyaan Masno yang beruntun.
"Sebentar Mas, satu-satu, jangan nyerocos gitu, kamu punya rokok? " tukas Bapak kos, yang membuat Masno tercekat dengan pertanyaan di ujung kalimat Bapak kos itu.Â
Matanya nanar. Di malam buta yang mendekati pagi itu, semakin membuat Masno menggigil. Ketakutannya memuncak, bukan karena suanggi, tapi pertanyaan bapak kosnya membuatnya ketakutan. Pertanyaan yang selalu akan disambung, "kapan kamu bayar uang kos Masno?". Â Masno gemetar dan gugup. Â
***
Bersambung ke Bagian 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H