Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Benteng Maas di Gorontalo Utara yang Misterius dan Misteri Sejarah Pertambangan Emas Zaman Belanda

26 September 2020   04:55 Diperbarui: 26 September 2020   13:07 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Franco Dengo/Beritatagar.id

Irna Saptaningrum, peneliti Balai Arkeologi Sulut, melakukan ekskavasi di beberapa titik sudut benteng yang dikenal dengan nama Benteng Maas. Dari serangkaian ekskavasi ditemukan tiga bastion Benteng Maas. 

Dalam suatu kesempatan saya meminta peneliti Balai Arkeologi Sulawesi Utara, untuk terus menindaklanjuti penelitian tentang keberadaan Benteng Maas tersebut. 

Dalam kacamata saya sebagai arkeolog, Benteng Maas memiliki peran penting dalam sejarah kolonialisasi di wilayah Gorontalo sekarang. 

Kegiatan perekaman data ekskavasi (Sumber: Burdu/banthayoid/Kumparan)
Kegiatan perekaman data ekskavasi (Sumber: Burdu/banthayoid/Kumparan)
Benteng Maas, masih menyimpan misteri, menyangkut kapan dan siapa yang mendirikan benteng ini untuk pertama kalinya. Benteng Maas sendiri, terletak di wilayah kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara. 

Menurut laporan Irna Saptaningrum, Benteng Maas jauh sebelum masa kolonial Belanda. Katanya, sewaktu ditemukan pemerintah Belanda pada tahun 1805, Benteng Maas sudah dalam keadaan yang rusak. 

Lalu berdasarkan catatan-catatan yang dikumpulkan, ada beberapa petunjuk yang mengarah pada Spanyol dan Portugis. Jika merujuk ke persaingan Spanyol dan Portugis, maka diketahui, kisaran abad 15-16M. 

Sebelumnya bangsa Spanyol dan Portugis telah membuat Perjanjian Tordesilas pada 7 Juni 1494 yang ditandatangani di Tordesilas, Spanyol. Perjanjian tersebut difasilitasi Paus sebagai pimpinan tertinggi Katolik. 

Isi perjanjian bahwa bangsa Portugis akan bergerak ke Timur, dan bangsa Spanyol bergerak ke Barat. Setelah Portugis melewati Madagaskar dan Spanyol melewati Meksiko, keduanya bertemu di Maluku. 

Tampaknya, keberadaan Benteng Maas, berhubungan dengan persaingan Spanyol dan Portugis dalam penguasaan wilayah di Kwandang, Gorontalo Utara. Berarti, posisi Kwandang waktu itu sudah demikian penting. 

Sumber: Rosyid Azhar/Kompas
Sumber: Rosyid Azhar/Kompas
Menurut catatan seorang ahli arkeologi perbentengan, Novida Abbas, mengatakan pendirian sebuah benteng dipengaruhi setidaknya oleh empat faktor, yaitu:

Pertama, pentingnya suatu daerah pada masa pendirian benteng (misalnya potensi tempat itu untuk dijadikan pusat perdagangan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun