Suara tangisan tengah malam, yang berasal dari belakang rumah itu, semakin menjauh, tapi justru semakin membuat darahku mengalir kencang ke jantung. Tubuhku semakin bergetar.Â
Di tengah kengerian, aku teringat cerita dulu, kalau mendengar suara aneh di tengah malam, kalau suaranya dekat berarti mahluk itu berada jauh dari kita, sebaliknya, kalau mendengar suara aneh itu jauh, berarti mahluk itu dekat dari kita.
Teringat itu jantungku semakin berdegup kencang. Mulutku tercekat, diantara mau berteriak atau membaca doa, tapi membuat lidahku semakin kelu dan kaku.Â
Suara tangisan seorang perempuan yang entah dari mana datangnya itu semakin menjauh. Pertama sepertinya kudengar dari belakang rumah, sangat jelas dan dekat sekali, lama-lama semakin jauh, namun membuatku semakin tak menentu. Aku merasakan kengerian yang hebat dan gelap.
****
Esoknya, aku terbangun di belakang rumah, di sebuah tanah kosong, di atas gundukan misterius. Tanah gundukan, yang membuatku harus pindah rumah kontrakan.