Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menemukan Surga di Pantai Tulap, Minahasa

9 Agustus 2020   20:02 Diperbarui: 9 Agustus 2021   07:30 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan beberapa tampak asap mengepul diantara orang berkumpul itu, ternyata mereka sedang membakar ikan. 

Kami juga tertarik, melihat beberapa orang berfoto ria, beberapa lelaki bahkan tampak, berfoto di atas pohon nyiur yang doyong ke pantai. 

Sungguh panorama yang indah lagi mengasyikkan. Betul-betul meghilangkan penat di siang itu.

Cuaca saat itu sedang terik-teriknya, tetapi terlihat semua orang penuh dengan wajah kesejukan, seperti aura pantai yang sejuk, tepinya yang dipagari pohon-pohon yang rindang dan semilir angin yang sepoi-sepoi basah, membuat semua orang akan mendesah... lirih....aaah...indah nian.

Dokpri/Iren
Dokpri/Iren
Air laut yang biru memantul ke langit yang juga tampak biru, awan yang tipis-tipis menepis mendung yang di bagian tempat lain, menjatuhkan rintik hujan, saat kami meluncur ke Pantai Tulap ini. Langit di atas Pantai Tulap sangat cerah dan biru langitnya sangat jelas.

Di kejauhan, di bagian sisi selatan, tampak dinding di tepi pantai terlihat menjulang. Kamipun penasaran, sehingga mendekat ke arah tebing menjulang itu. 

Setelah mendekat, tampak dinding atau tebing menjulang itu adalah degradasi antara pantai dan bukit yang tidak tinggi diseberang pantai. 

Tampak dinding terbentuk kemungkinan karena adanya pengikisan air pantai, di masa lalu, saat permukaan air laut lebih tinggi dari saat sekarang.

Dokpri/Greis Rantung
Dokpri/Greis Rantung
Namun dinding atau tebih tanah menjulang itu tampak kompak, atau dalam istilah orang Manado, tanah gomato,  tanah yang keras, sehingga tebing tanah itu tampak berdiri kokoh tanpa khawatir longsor. 

Tanah yang padat, dan di atas bukit itu tumbuh ilalang. Padang ilalalang yang tak begitu luas itu, menjadi spot khusus, yang membedakan Pantai Tulap dengan spot wisata pantai lainnya, di sepanjang tepi pantai pesisir timur Semenanjung Minahasa itu.

Tak mau ketinggalan momentum, akhirnya kami berlomba menaiki tebing itu dari sebelah sisi yang rendah, lalu naik persis di pelataran bukit itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun