Peta sebaran temuan warisan budaya sudah dibuat, kronologi atau umur penghunian situs sudah diketahui, zonasi dan deliniasi untuk menentukan batas-batas kawasan pelestarian kawasan Cagar Budaya juga sudah dilakukan, maka sangat mungkin jika Kawasan Megalitik Lore Lindu, di Sulawesi Tengah bakal jadi warisan dunia. Harapan yang besar masyarakat Sulawesi Tengaah, khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Dalam masa itu, penelitian arkeologi juga terus dilakukan dan dikembangkan, untuk mendukung perjuangan kawasan KMLL menjadi kawasan Cagar Budaya yang diakui sebagai Warisan Dunia (world heritage).
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo kini sedang menyiapkan naskah pengajuan daftar sementara Warisan Dunia untuk diserahkan ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO. Tentang hal ini, kita terus menanti tanpa henti, agar dapat mewujudkan mimpi Indoensia memiliki modal budaya yang diakui dunia, menjadi warisan.
Namun itu tentu wacana, yang tak berhenti sampai disitu saja, Upaya dan perjuangan mesti terus berlanjut. Di samping BPCB Gorontalo, Balai Arkeologi Sulawesi Utara terus mengkampanyekan pula usaha itu.Â
Terakhir, kampanye melalui program Rumah Peradaban Lore Lindu, memperkenalkan KMLL, kepada para siswa dan guru, untuk memahami jejak peradaban di wilayah Taman Nasional Lore Lindu itu. Mengenal, memahami, mencintai warisan budaya Kawasan Megalitik Lire Lindu, agar tumbuh kesadaran untuk merawat dan melestarikannya. Kesadaran merawat warisan budaya adalah cara merawat Keindonesiaan.Â
Salam Budaya.... Salam Lestari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H