Kalau bukan karena batu di kepala bapakku,
Mungkin aku akan selalu  jadi benalu diantara temanku
Kalau bukan karena batu di kepala bapakku
Mungkin saat ini aku adalah selaput debu didalam abu
Kalau bukan karena batu di hati emakku
Mungkin aku adalah anak yang penuh rasa malu
Kalau bukan karena batu di hati emakku
Mungkin aku tak akan menuntutmu ilmu
Disetiap arah mata ngin berubah, akupun mulai goyah
Pada saat tahun meningkat, aku mulai kendor tak terikat
Dentuman keras batu di kepala bapakku,Â
kadang menghantam mata angin yang salah
Hantaman tajam batu di hati emakku,Â
kadang mengikat erat aku yang sekarat
Ternyata dalam hidup kita perlu membatu
Ternyata menjalani  setapak kita perlu membisu
Ternyata menyusuri jalan, kita perlu termanggu
Batu di kepala bapakku dan dihati emakku,
 adalah cahaya dimasa depanku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H