kadang menghantam mata angin yang salah
Hantaman tajam batu di hati emakku,Â
kadang mengikat erat aku yang sekarat
Ternyata dalam hidup kita perlu membatu
Ternyata menjalani  setapak kita perlu membisu
Ternyata menyusuri jalan, kita perlu termanggu
Batu di kepala bapakku dan dihati emakku,
 adalah cahaya dimasa depanku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!