Mohon tunggu...
WULIDATUL IMROAH
WULIDATUL IMROAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lala_cishlist18616

Orang Yang Kuat Adalah Orang Yang Mampu bertahan Jatuh Bangkit Lagi, Gagal Berjuang Lagi Sampai Bisa mencapai "The Affection Between Love and Understanding"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Guru Ngaji yang Tulus, Aktif, serta Istiqomah dalam Mengajar

27 April 2022   11:16 Diperbarui: 27 April 2022   12:05 4232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika beliau mengajar mengaji baik di TPA (taman pendidikan Al-Qur'an) maupun di  madin (madrasah diniyah) banyak perubahan yang terjadi baik pada muridnya maupun wali muridnya. 

Dulu ada satu tempat yang masyarakatnya atau bisa dikatakan bahwa para orang tua itu sangat minim pengetahuannya tentang agama. Tetapi, semenjak adanya TPA (taman pendidikan Al-Qur'an) banyak orang tua ataupun wali murid yang sadar dan menyadari pentingnya mempelajari ilmu agama dan juga pentingnya bisa mengaji Al-Qur'an. 

Pada akhirnya masyarakat atau orang tua atau wali murid tersebut, sekarang banyak mengadakan berbagai kegiatan keagamaan, justru para wali murid lah yang mendorong dan mendukug diadakannya haflah akhirusannah yaitu perayaan akhir tahun santri atau murid pertanda telah selesainya tahun ajaran. 

Jadi yang menjadikan perubahan itu terjadi sebab lantaran semangat dan dorongan dari orang tua atau para wali muridnya dalam belajar mengaji dan belajar ilmu-ilmu agama baik di TPA (taman pendidikan Al-Qur'an) maupun di  madin (madrasah diniyah) tersebut. .

Pesan maupun nasihat Bu Uswatun yang ditujukan kepada saya sebagai muridnya dahulu ketika masih kecil maupun kepada murid-muridnya yang sekarang yaitu; "Jadilah anak yang bisa membanggakan kedua orang tua dan jangan sampai menyakiti hati kedua orang tua karena membanggakan kedua orang tua itu adalah hal yang mudah yaitu dengan cara berperilaku yang sopan santun, sebab meskipun mempunyai ilmu yang lebih tinggi kalau tidak mempunyai sopan santun kepada siapapun orang yang lebih tua daripada kita maka ilmunya tidak akan bisa kemana-mana, jadi meskipun bodoh kalau mempunyai sopan santun maka akan dihormati oleh orang lain. 

Bisa disimpulkan bahwa ilmu yang paling tinggi adalah sopan santun dan budi pekerti. Dan untuk pesan yang paling utama adalah teruslah berdoa apapun keadaannya dan jangan pernah meninggalkan sholat lima waktu sampai akhir hayat karena sholat lima waktu itu adalah besok yang membawa kita untuk selamat dari dunia sampai akhirat". 

Adapun pesan lainnya yang disampaikan oleh Bu Uswatun, yaitu; "Banyak hal yang berkesan dihati saya ketika mengajar anak-anak atau murid-murid saya, dan yang paling utama adalah ketika anaknya atau muridnya tersebut bisa menurut dengan saya dan bisa menghasilkan yang baik seperti bisa didengarkan saat mengaji, dan pintar dalam mengaji Al-Qur'an. 

Saya ikut merasa bangga atas pencapaian tersebut dan menjadi hal yang mengesankan bagi saya. Jadi, saya berpesan apabila hari esok saya sudah tua maka selalu ingatlah kepada siapa orang yang mengajari pertama dan jangan lupa kepada siapa yang membekali, dan mendasari untuk kalian bisa mengaji".

Jadi, dari hasil observasi saya diatas terhadap guru ngaji saya ketika masih kecil, Saya menyampaikan bahwa memuliakan seorang guru itu sangat penting, dan bukan hanya sekedar formalitas, melainkan harus ada kesadaran yang tumbuh dari dalam sanubari. 

Agama Islam pun juga memerintahkan untuk menghormati guru karena menghormati guru merupakan bentuk realisasi dari perintah Allah SWT. dan Sunnah Rasulullah SAW. karena dari guru kita belajar menuntut ilmu, dan menuntut ilmu tanpa mempunyai adab terhadap orang yang memberikan ilmu maka akan menghilangkan keberkahan ilmu tersebut. 

Sebagaimana hadist yaitu; "Dari sahabat Abi Umamah, beliau berkata: Rasulullah SAW., bersabda: "Barangsiapa mengajar satu ayat dari Kitabullah kepada seorang hamba, maka orang itu menjadi jujungan hamba tersebut, hamba tidak boleh merendahkan orang tersebut, dan tidak boleh mendahuluinya (harus memuliakannya)".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun