Penulis: Wulan Ramadhani_2405734, Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd.
Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku, budaya dan agama, tentunya membutuhkan fondasi yang kokoh untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pancasila sebagai dasar negara menjadi fondasi utama untuk merangkul keragaman tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Adapun pendidikan Pancasila memainkan peran krusial dalam menginternalisasi nilai-nilai luhur yang ada dalam setiap sila Pancasila terutama bagi generasi muda saat ini. Melalui pendidikan Pancasila, diharapkan generasi muda sebagai penerus bangsa mampu mengembangkan karakter yang mencerminkan nilai kebangsaan seperti toleransi, gotong royong serta sikap nasionalisme yang kuat.
Namun, saat ini Globalisasi menjadi sebuah tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia. Arus informasi dan budaya yang masuk melalui teknologi digital dan media sosial semakin cepat menyebar luas, hal ini dapat menjadi ancaman bagi keberagaman nilai budaya lokal. Pengaruh budaya asing yang mudah menyebar luas melalui pesatnya teknologi ini dapat berpotensi menggerus indentitas nasional generasi muda jika tidak disikapi dengan bijak
Pancasila Sebagai Landasan Pembentukan Karakter Bangsa
Pancasila sebagai dasar negara tidak hanya berperan sebagai pedoman ideologi, tetapi juga menjadi fondasi dalam membentuk karakter bangsa yang kokoh dan berkepribadian luhur. Adapun nilai-nilai dalam Pancasila yang amat penting untuk ditanamkan adalah sebagai berikut.
- Ketuhanan yang maha esa, menanamkan pentingnya iman dan spiritual sebagai dasar moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, nilai ini mengajarkan betapa pentingnya toleransi dan saling menghormati antar umat beragama di masyarakat.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang mengedepankan empati dan kepedulian sosial, serta penghargaan terhadap hak asasi manusia.
- Persatuan Indonesia, dimana sila ini adalah sumber pedoman untuk memperkuat rasa nasionalisme dan mempersatukan keberagaman yang ada di Indonesia sebagai kunci utama dalam menghadapi ancaman disintegrasi.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang mana melalui sila ini jiwa demokrasi, transparansi, partisispasi,dan saling menghargai pendapat dalam pengambilan keputusan dapat terbangun.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menekankan pada pentingnya pemerataan kesejahteraan sosial dan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan.
Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila menjadi acuan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, disiplin, jujur bertanggung jawab serta peduli terhadap sesama. Pendidikan berbasis Pancasila memiliki peran strategis untuk melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga berkepribadian yang berakhlak dan berbudi luhur.
 Sebagai bagian dari kurikulum wajib diberbagai jenjang pendidikan, mata Pelajaran pendidikan Pancasila dirancang untuk menginternalisai nilai-nilai luhur Pancasila sejak dini. Melalui  metode yang relevan, pendidikan Pancasila dapat memperkuat jati diri bangsa ditengah dinamika globalisasi seperti yang terjadi saat ini.Â
Adapun untuk metode pengajaran yang efektif dan relevan bisa dilakukan dengan pendekatan berbasis pengalaman, dimana pembelajaran dilakukan melibatkan pengalaman langsung seperti simulasi musyawarah, proyek kolaboratif dan kegiatan sosial yang membantu peserta didik memahami dam mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
 Dengan metode pengajaran yang efektif serta peran aktif guru dan lembaga pendidikan, pendidikan Pancasila dapat menjadi fondasi kuat dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter luhur yang berkontribusi positif bagi masyarakat.