Padahal tidak seperti itu aturan main nya . Jadi, pondasi awal , batu pertama dalam proses pembangunan 'karakter' anak adalah cikal bakal kepintaran  dan pembentukan karakter yang dimana semua itu dimulai dari rumah ,meski anak sudah kita sekolahkan di sekolah Islam terbaik tetap peran keteladanan orang tua dirumah sangat dibutuhkan . Ketelatenan orang tua tidak dibatasi ruang dan waktu serta tidak akan pernah ada jeda Karena hubungan interaksi orang tua dan anak berlangsung setiap saat .Â
Dengan demikian peluang untuk meniru dan meneladani peran orang tua sangat besar , karena  dasar dari semua  pendidikan anak adalah keteladanan . Biasanya pada umumnya yang banyak terjadi adalah ibu hanya menekenkan pada nilai akademik nya saja, Anak dituntut untuk berprestasi di bidang akademik saja , lalu kemudian  ukuran kecerdasan adalah nilai diatas kertas . Padahal  kecerdasan itu bukan hanya satu , tapi  ada beberapa ,yaitu :
- Zaka iman
- Zaka Ruhi / kecerdasan spiritualÂ
- Zaka suri / kecerdasan emosionalÂ
- Zaka aqli / Â kecerdasan akalÂ
- Kecerdasan sosial  * I am sorry that I left this part behind. I have not asked to the source, yet. I promise I will update once I figure it out.
Jujur saja , tiap menit ke menit mendengar ustadzah Wiwik menyampaikan materinya, hati saya teriris ,  saya merasa ibu yang fana.  bagaimana bisa saya mengharapkan anak anak yang shalih , menjadi penghafal Al Qur'an tetapi  sesi diskusi saya di sepertiga malam sangat minim sekali . Sangat tidak berimbang dengan cita cita besar tersebut. Kemudian sesi tanya jawab dibuka , banyak yang ingin saya tanyakan , tetapi pertanyaan inilah yang paling ingin saya sampaikan
Ustadzah , bagaimana cara kita tau Allah memberi solusi dari cara diskusi kita di sepertiga malam? Apakah dengan tiba tiba perubahan perilaku anak ?
Jawabannya kemudian membuat mata saya sempat mengembang basahÂ