Mohon tunggu...
Wulan Prahesti
Wulan Prahesti Mohon Tunggu... Arsitek - Berkarier di ranah domestik

Ibu dari 2 generasi calon pengubah dunia .

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Hakikat "Pulangnya" Seorang Ibu

4 Juli 2022   21:03 Diperbarui: 4 Juli 2022   21:13 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Dahulu ketika masih sendiri kita hanya fokus  mengurus diri sendiri, tetapi  ketika sudah berkeluarga bukan lagi soal tanggung jawab pribadi,  tetapi ada keluarga yang harus kita jaga, karena sesungguhnya Pernikahan adalah kolaborasi dari 2 pribadi ,  

Maka mempersiapkan diri untuk menjadi tempat asuhan sebaiknya dilakukan sejak  sebelum menikah , bukan setelah menikah . Ketika sudah mulai baligh kita sudah harus mempersiapkan organ organ reproduksi kita menjadi rumah yang nyaman bagi calon Penegak penegak  peradaban untuk  dapat melahirkan bala  tentara tentara Allah di kemudian hari  . Anak adalah titipan Allah SWT maka selayaknya pola pengasuhan pun  harus merujuk apa yang Allah perintahkan .

Spiritual ibu VS Spiritual anak :

Diceritakan dalam seminar tersebut , ada seorang ustadzah yang mempunyai 13 anak semuanya adalah penghafal Al Qur'an. Di dalam pola pendidikan anak nya, beliau  selalu mendiskusikan kepada Allah perihal anak dan segala permasalahan hidupnya  di sepertiga malam ,  termasuk perihal penjagaan anak anak , karena kita tidak bisa menjaga anak kita 24 jam non stop , maka hal yang paling masuk akal adalah meminta yang menciptakan anak kita yaitu Allah SWT untuk senantiasa  menjaga mereka . 

Maka dari itulah ,  Allah adalah nomor satu yang harus selalu dilibatkan dalam urusan mendidik anak . Anak dan harta adalah ujian buat kita, Ketika kita selalu berdiskusi dengan Allah itu adalah cara untuk menambah  amunisi ruh kita serta modal dasar kita sebagai seorang  ibu . Intensitas kita diskusi kepada Allah sangat menentukan sekali kepada perkembangan anak anak  , jika kita  tidak melakukan diskusi sama sekali dengan Allah maka dampaknya akan sangat terasa sekali  , sebagai contoh  Kadang kita tidak menyadari ada sebab dari kita sebagai orangtua ketika anak anak mulai lambat merespon ketika disuruh ,atau dipanggil. 

Seringnya kita justru menyalahkan anak atau justru malabeli anak dengan sebutan 'anak durhaka', padahal ada teguran Allah disitu bahwa sudah waktunya kita para ibu kembali kepada Allah untuk berdiskusi di sepertiga malam Nya . 

Hebatnya kecerdasan ruhiyah seorang ibu 

Kecerdasan ruhiyah spiritual seorang ibu sangat  berpengaruh kepada kecerdasan ruhiyah anak . Setiap anak lahir dalam kondisi bersih dan fitrah,  hatinya tunduk pada aturan Allah , maka Peran orang tua sangat penting terhadap masa depan anak , makanya anak yg belum baligh dosanya ditanggung orang tuanya . 

Seluruh kenakalan nya menjadi tanggung jawab orang tuanya . Itulah sebabnya  kenapa Islam menekankan bahwa  naungan pendidikan pertama pendidikan tumbuh kembang anak ada di keluarga . Ada hadist Al Ummu Madrasatul Ula yang menulis bahwa  Ibu adalah sekolah pertama bagi anak , Umur 0-7 menjadi tanggung jawab penuh seorang ibu , lalu apa peran Ayah ? Peran Ayah dimulai sejak anak berumur 7 tahun , wajib mengajaknya menegakkan shalat 5 waktu.

Sekolah Islami jaminan anak menjadi Sholeh / shalihah?

 Problem yang sering muncul adalah Kadang ada stigma di dalam diri orangtua jika sudah menyekolahkan anaknya di sekolah yang baik maka otomatis anak menjadi baik dan selesailah tanggung jawab orang tua , seolah olah mengekspor tanggung jawab penuh kepada sekolah kemudian orang tua tidak mengambil bagian dalam peran menjadikan anak anaknya shalih dan shalihah dari rumah .  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun