Mohon tunggu...
wulan dewi
wulan dewi Mohon Tunggu... Guru - Teruslah berkarya

Bersyukurlah karna dengan bersyukur hidup akan lebih mudah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Kecil Si Bungsu

22 Februari 2020   06:08 Diperbarui: 22 Februari 2020   15:19 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eisha pun pulang bersama pak Edy. " Pak kita pulang ke rumah yaa." Ujarnya dengan ramah. 

" Baik neng." Balas pak Edy sambil menyalakan mesin mobilnya. Trink, trink, trink... Suara telpon Eis pun berdering dari seseorang yang selalu dekat dengan. " Hallo gmna ujian udah beres? "  Seseorang dalam telpon itu memulai pembicaraan. 

" Udah kak. Kakak kapan mau pulang?" Tanya seorang adik yang merindukan kakaknya. 

" Gak tahu. Eh iya gmna rencana kamu buat pindah ke Bandung? Udah yakin belum tuh sama keputusannya. Oh iya satu lagi kamu udah bicarakan ini ke mama SMA papa?." Ucap Edwin kakaknya. Eisha tak menjawab pertanyaan itu dan langsung menutup telponnya.

2 bulan kemudian...

Hari ini bi Erni, pak Edy dan Eisha pindah ke Bandung. Tak ada yang tahu dimana rumah barunya Eisha selain sahabat-sahabatnya.

"Akhirnya beres juga ya non." Ucap bibi. 

" Iya ya bi akhirnya tempat tinggal baru kita sudah beres dan rapih." Ujar Eisha dengan senang.  

" Oh iya non sudah kasih tahu ibu dan bapa tentang alamat kita yg baru ini?". Tanya bibi sambil memberikan segelas es jeruk. 

" Udahlah gak usah ingat-ingat mereka lagi. Untuk apa kita memberi tahu alamat rumah ini? Toh mereka juga sudah tak perduli dengan Eis lagi. Bi Eis minta tolong sama bibi untuk tidak memberi tahu siapapun tentang alamat rumah ini dan satu lagi Eis mohon sama bibi dan pak Edy untuk tidak menyebut nama mereka ya bi." Ucap Eisha sambil memegang tangan bibi.

Keesokan paginya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun