Di penghujung hari terakhirmu di rumah sakit, aku hanya bisa menguatkanmu dengan semangat dan doa terdalam…
Mencoba merayu-NYA, bersujud sambil bernego dengan pemilik alam semesta, agar harapku diterima…
Dengan tangan terkepal, nafas terengah, mata sayu yang menyimpan asa…
Meski selang oksigen masih setia bertahta…
Kau beri aku harapan…
Akan hari perjumpaan…
Dimana akan kutumpahkan disana segala kerinduan…
Ternyata itu hanya anganku yang bersembunyi dibalik awan…
Lewat mata sendumu, kau bisikkan kata bahwa papa kuat dan mampu berjuang melewati masa kritis ini…
Harapku kita masih bisa dipertemukan di rumah sakit itu, rumah yang kau sebut tempat berjuang…
Meski jerit, tangis dan pekikan keluarga yang histeris di sekelilingmu selalu teriang-iang…