Mohon tunggu...
Wulandari
Wulandari Mohon Tunggu... Administrasi - Cita-cita Reporter.

Bisa membaca maka aku harus bisa menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Komunikasi Politik dan Politik Media Massa

16 Mei 2020   20:04 Diperbarui: 16 Mei 2020   21:05 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

c. Film Nasional dan Tayangan Youtube

Setiap film punya maksud kenapa diangkat, kenapa dijadikan film dan film hadir tentunyabukan sekedar untuk menghibur saja tetapi punya sesuatu (makna/pesan) di dalamnya. Film nasional itu film yang seperti apa sih?

Bagi kami film nasional adalah film yang ditujukan untuk membangkitkan/ membangun semangat nasionalisme bagi rakyat Indonesia. Salah satu contoh filmnya yakni tentang film “Soekarno” yang mana film ini hadir untuk memndedikasikan perjalanan serta perjuangan sosok bung karno.

Banyak sekali film nasional jika mau disebukan semuanya, hanya satu film nasional memang juga punya arti film yang tayang di nasional (bukan daerah tapi di nasional/ seluruh Indonesia). Apakah film “Dilan 1999” “Dua Garis Biru” masuk ke dalam film nasional?? Sangat boleh teman-teman memberikan argumentasinya, karena kamipun belum berani mengatakan iya atau belum.

Lalu apakah sebuah film atau tanyangan youtube berkaitan dengan komunikasi politik didalamnya? Iya, dalam film atau tanyangan di youtube jika kita melihat dari sisi politiknya, bisa iya terdapat karena saat sosok seseorang itu diangkat dalam suatu film, berarti sosok seseorang itu punya nilai di mata masyarakat.

Di media massa pun, sering kita jumpailah di televisi (salah satu media massa elektronik), apalagi di suatu statiun TV di dalam acara beritanya, ada terdapat tanyangan yang kita bisa mangatakan “kok berita si ini terus?” yang ditanyangkan/ diberitakan. 

Nah jika kita pahami ternyata media massa pun telah masuk dalam politik, tidak semua tapi, namun ada beberapa. Dan media massa itu sangat menjadi faktor pendukung pihak politik. Intinya kepemilikan media massa juga mempengaruhi framing beritanya (sajiannya) untuk mengiring opini para khalayak. Siapa saja orang politik yang memiliki kepemilikan dalam media? Surya Paloh, Aburizal Bakrie, Hary Tanoe.

Sekian dan terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun