“Nek, lihat! Ada kunang-kunang di jendela!” gadis kecil itu berteriak sambil menunjuk ke arahku. Nisa kemudian memeluknya.
“Biarkan saja. Biarkan dia terbang bebas menerangi malam...”
Aku terpejam, sempat meneteskan air mata, lalu terbang ke angkasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!