Mohon tunggu...
wulan azzahra
wulan azzahra Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswi

Mahasiswi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya di Mata Ibu

28 November 2020   08:00 Diperbarui: 28 November 2020   08:06 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"maaf kan ibu ya nak, secepatnya Ibu akan usahakan untuk melunasi biaya sekolah mu"

***

Hari demi hari, sudah ku lewati, Ibu ku memberi sebuah amplop berwarna cokelat yang berisi uang sekolah ku, setiap hari Ibu slalu membanting tulang demi membayar biaya sekolah ku.

Tiba saat nya, hari ujian itu datang, aku meminta doa dari Ibu ku, agar aku bisa menjadi lulusan terbaik. Aku slalu ingat jika aku adalah piala bagi Ibu ku. Piala takkan ada jika tidak ada kemenangan. Jadi, aku harus menjadi pemenang dalam perlombaan. Aku menganggap bahwa ujian ini adalah perlombaan, dan aku harus memenangi nya agar bisa membawa piala. Ya, piala itu diri ku sendiri dengan menjadi lulusan terbaik.

Tiga hari setelah ujian selesai, aku menunggu hasil dengan berharap yang terbaik untuk ku.

Hari kelulusan ku tiba, semua murid berkumpul di tengah lapang, untuk menjadi saksi siapa yang menjadi lulusan terbaik tahun angkatan ku.

Aku memejamkan mata ku, dengan jantung yang terus berdetak sangat kencang, terdengar suara kepala sekolah yang menyebutkan kan nama ku.

"Selamat kepada Rina Maharani, menjadi lulusan terbaik SMA Bunga Putra" sorak tepuk tangan teman-teman yang meriah, tangis yang jatuh satu per satu ke pipi ku, tak ku sangka, semua impian ku terwujud. Aku melangkah kan kaki ku kedepan berhadapan dengan teman-teman ku smua.

"Ini untuk mu Bu, piala kemenangan mu" Singkat ku saat memberikan sepatah dua patah di depan teman-teman.

****

Aku berlari dengan kencang, di temani air mata yang terus jatuh di pipi dan tangan yang menggenggam sebuah piala kemenangan untuk Ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun