Mohon tunggu...
Shri Werdhaning Ayu
Shri Werdhaning Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Brang Wetan

Anak Lumajang yang lahir di Bumi Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kondisi Tanah dan Kebiasaan di Jawa Berdasarkan Catatan Perjalanan Ong Tae Hae

6 Maret 2022   19:22 Diperbarui: 6 Maret 2022   19:27 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah orang Jawa seperti paviliun yang terbuka di segala sisi. Tempat duduk berupa tikar yang digelar di tanah. Seluruhh lantai ditutupi oleh tikar dan dilapisi oleh permadani. 

Ranjangnya  tidak tinggi,  kasurnya empuk, dann bantal-bantalnya ditumpukhingga menyerupai menara sebanyak enam hingga tujuh susun. Orang Jawa pada umumnya akan berjongkok atau bersila untuk menemui tamu, lalu saling bersalaman sesuai dengan kebiasaan. 

Orang Jawa akan menghidangkan sirih kepada tamu sebagai wujud penghormatan. Wadah sirih milik orang kaya terbuat dari emas, sedangkan wadah sirih milik orang biasa terbuat dari kuningan. Tempat untuk menampung ludah berbentuk pot yang juga  terbuat dari kuningan. 

4.  Laki - Laki dan Perempuan

Laki  - laki dan perempuan dapat duduk bersebelahan tanpa dicurigai. Pada saat makan tidak menggunakan sumpit, tetapi menggunakan tangan. Orang Jawa mengkonsumsi daging sapi, tetapi menghindari daging anjing  dan babi.

Telapak kaki perempuan Jawa tidak diikat seperti perempuan Tionghoa. Wajah mereka tidak dipoles pewarna ataupun riasa. Tidak ada kuntum bunga yang disematkan di atas kepala juga. Gaun mereka tidak berkerah dan hanya menggenakan bawahan kain, bukan celana panjang. 

Laki-laki mengenakan mantel berkerah dan menyematkan kuntum bunga di kedua sisi kepala. Laki - laki menggunakan celana panjang, bukan rok.   

5. Alam di Jawa

Segala jenis bunga dapat ditemukan sepanjang musim. Bunga dan buah bergantian muncul sepanjang tahun. Orang Jawa menggunakan nanas sebagai penurun panas.

Buah - buahhan di sini terasa lebih lezat dibandingkan dengan yang ada di Kanton dan Hokkian, tentu saja karena tanahnya berbeda.  Sayuran mentah lebih disukai dibandingkan dengan daging ungggas dan itik. Biji-bijian tumbuh dengan mudah sehingga tidak ada yang membudidayakannya. 

Orang Jawa  di Batavia menganggap angin sebagai penyakit dan air sebagai obat. Semua yang terkena angin akan mengalami demam, dan untuk menyembuhkannya cukup mandi di sungai saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun