Postur tubuh yang tegak menunjukkan kepercayaan diri dan ketulusan. Remaja dengan postur ini cenderung lebih dipercaya.
 Memiringkan tubuh atau sedikit condong ke arah lawan bicara menunjukkan
ketertarikan dan perhatian, yang meningkatkan kepercayaan.
4. Mimik dan Ekspresi Nonverbal Lainnya
 Anggukan kepala saat mendengarkan menunjukkan perhatian dan penghargaan
terhadap lawan bicara, yang membantu dalam membangun kepercayaan.
 Ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang konsisten dengan konten verbal meningkatkan persepsi ketulusan dan kepercayaan.
Jadi, ekspresi wajah, gestur tangan, postur tubuh, dan aspek proksemik adalah elemen-elemen nonverbal yang secara signifikan mempengaruhi persepsi kepercayaan. Ekspresi wajah yang positif, seperti senyum yang tulus, dan kontak mata yang konsisten, adalah indikator utama yang digunakan oleh remaja untuk menilai kepercayaan. Senyum menunjukkan keramahan dan keterbukaan, sementara kontak mata yang seimbang mencerminkan ketulusan dan ketertarikan. Demikian pula dengan nada suara yang monoton atau terlalu keras dapat mengurangi kepercayaan, sementara kecepatan bicara yang terlalu cepat atau lambat dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Dan klimaks dari pembahasan ini adalah bahwa pentingnya bahasa tubuh disaat berada dalam komunikasi interpersonal yakni dimana kita dapat memahami perasaan orang lain, lalu kita dapat memberikan reaksi jikalau kita benar-benar terlibat dalam percakapan tersebut, dan bahasa tubuh menjadi bukti bahwa kita sedang dalam rasa percaya diri yang bagus.
Temukan Artikel Menarik dan Bermanfaat Lainnya di https://bk.fip.unesa.ac.id/
Daftar Pustaka
Stewart L. Tubbs dan Sylnvia Moss, Human Communication Prinsip-Prinsip Dasar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 114.
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengatar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 347.