Mohon tunggu...
Wulan Purnamasari
Wulan Purnamasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo sahabat, Saya merupakan Mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Tari dari Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Tematik UPI 2022: Sosialisasi dan Edukasi tentang Upaya Pencegahan Kurang Gizi pada Anak Usia 1-5 Tahun di Kelurahan Kotabumi

17 Agustus 2022   05:58 Diperbarui: 17 Agustus 2022   06:01 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dokpri)
(dokpri)

KKN Tematik UPI merupakan kegiatan kuliah kerja nyata yang biasanya dilaksanakan di desa- desa.  Kami Mahasiswa UPI Kelompok KKN 137 domisili Cilegon melakukan KKN di Kelurahan Kotabumi. Di desa ini adalah tempat yang sesuai dengan sasaran kami. Karena terkait dengan tema yang kami dapat yaitu “Desa Tanpa Kelaparan”.

Kami Kelompok 137 domisili Cilegon mempunyai beberapa program kerja, salah satunya adalah sosialisasi dan edukasi tentang upaya pencegahan kurang gizi pada anak usia 1-5 tahun, yang kami laksanakan pada tanggal 1 Agustus 2022. Anak yang ber usia 1-5 tahun memang harus ekstra dipantau pertumbuhan nya karena diumur yang seperti ini masih banyak anak yang susah sekali untuk makan, ditambah lagi dengan anak yang tidak suka dengan sayur dan buah. Akibat dari kurang nya asupan makan-makanan yang bergizi ini, anak jadi kekurangan gizi.

Menurut Ibu Titin sebagai ibu kader di posyandu kelurahan Kotabumi, “ Kami para kader disini, melakukan upaya untuk membantu beberapa orang tua yang anaknya masuk kedalam daftar kekurangan gizi. Dengan memberikan makanan pembantu yaitu biskuit dan makanan Modisco”.

Upaya yang dilakukan oleh para ibu kader ini rutin dilakukan setiap adanya posyandu yaitu seminggu 3 kali. Adanya bantuan makanan Modisco ini, para ibu kader bekerja sama dengan mahasiswa kelompok 137 Cilegon UPI, untuk membantu mengundang seorang promotor kesehatan masyarakat. Ini dilakukan agar masyarakat tau cara pembuatan makanan modisco dirumah, lalu bahan-bahan nya apa saja, bisa dicampur dengan makanan lain atau tidak, lalu akan diberi tau informasi tentang penyebab dan pencegahan lainnya yang terkait tentang gizi buruk. Dan kami pun mengundang Ibu Bekti Handayani S.KM untuk menyampaikan beberapa informasi sebagai sumber pengetahuan untuk masyarakat.

(dokpri)
(dokpri)

Modisco kepanjangan dari Modified Dried Skim Cotton Oil, yang merupakan minuman padat kalori bernilai gizi tinggi, mudah dicerna, mudah dibuat serta dapat diolah dalam beraneka ragam resep makanan dan minuman, yang sangat bermanfaat untuk penderita kurang gizi. Olahan ini bisa membantu anak untuk menambah berat badan nya menjadi lebih baik.

Cara membuat Modisco yaitu, Susu bubuk dicampur dengan gula juga margarin cair kemudian diberi air panas. setelah itu diaduk sampai tercampur, dan minuman bisa langsung diminum. Namun, jika lebih diolah atau dicampur dengan bahan makanan lainnya akan lebih bervariasi, dan anak pun tertarik untuk mengkonsumsi nya. Seperti, dicampur dengan bubur kacang hijau atau kolak pisang, lalu dicampur dengan puding atau roti, dan bisa juga dicampur dengan coklat, sirup, atau buah-buahan.

Pertanyaan yang sering muncul dimasyarakat adalah tentang susu apasih yang biasa nya digunakan untuk membuat Modisco ini?

Tentu saja semua susu dapat dibuat Modisco, misalnya susu skim utuk penderita yang tidak bisa mengkonsumsi susu yang mengandung lemak, lalu bisa dengan susu fullcream untuk penderita yang memerlukan energi lebih tinggi, bisa juga dicampur dengan susu rendah laktosa untuk penderita yang menghindari laktosa.

(dokpri)
(dokpri)

(dokpri)
(dokpri)

(dokpri)
(dokpri)

Berikut ini terkait informasi lainnya tentang gizi buruk yang disampaikan oleh Ibu Bekti Handayani S.KM, yaitu Kurang gizi merupakan kondisi dimana asupan nutrisi kurang dari kebutuhan, sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Adapun beberapa penyebab dari anak yang terdampak gizi buruk/ kurang gizi adalah :

  • Asupan nutrisi yang kurang dari kebutuhan anak, setiap anak mempunyai tingkat kebutuhan asupan yang berbeda-beda, jadi orang tua harus memahami tiap asupan yang dibutuhkan.
  • Pemberian makanan yang nilai gizi nya kurang (Gizi setiap makanan yang akan dikonsumsi oleh anak harus diperhatikan kembali, agar sesuai dengan apa yang anak butuhkan).
  • Anak yang menderita cacingan, gangguan penyerapan, TBC, dan lain-lain. 

Lalu ada tanda-tanda/ gejala dari anak yang terkena gizi buruk yaitu :

  • Berat badan yang slalu menurun
  • Anak terlihat kurus
  • Nafsu makan yang berkurang
  • Kondisi anak lemah, lesu
  • Anak sering rewel
  • Pertumbuhan yang terlambat

Dari berbagai penyebab di atas, kekurangan gizi akan berakibat seperti :

  • Proses pertumbuhan dan perkembangan anak jadi terganggu
  • Terjadinya penurunan daya tahan tubuh sehingga anak terlihat tidak memiliki tenaga
  • Anak menjadi mudah terserang penyakit karena imun tubuhnya lemah
  • Perkembangan intelektual terganggu karena dalam keadaan tubuh yang lemah, maka semangat belajar juga akan terbatas atau bahkan tidak ada.

Untuk mengatasi masalah yang terkait kurang gizi pada anak, ada beberapa pencegahannya, seperti :

  • Kenalkan makanan tambahan saat usia 6 bulan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
  • Anak diberi makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin, dan mineralnya.
  • Rajin menimbang berat badan dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program posyandu
  • Berikan aneka ragam makanan dalam porsi kecil tapi sering
  • Berikan makanan yang mudah dicerna seperti nasi, buah-buahan, dan sayur serta gunakan garam beryodium.

(dokpri)
(dokpri)

(dokpri)
(dokpri)

Segala informasi yang telah diberikan oleh ibu Bekti membuat masyarakat menjadi mengerti dengan makanan tambahan yang bisa menjadi upaya melindungi anak dari gizi buruk. Semoga dengan adanya makanan tambahan yang bisa dibuat sendiri dirumah ini, tidak ada lagi anak yang terkena gizi buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun