Mohon tunggu...
Wulan Purnamasari
Wulan Purnamasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo sahabat, Saya merupakan Mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Tari dari Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Tematik UPI 2022: Sosialisasi dan Edukasi tentang Upaya Pencegahan Kurang Gizi pada Anak Usia 1-5 Tahun di Kelurahan Kotabumi

17 Agustus 2022   05:58 Diperbarui: 17 Agustus 2022   06:01 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dokpri)
(dokpri)

(dokpri)
(dokpri)

(dokpri)
(dokpri)

Berikut ini terkait informasi lainnya tentang gizi buruk yang disampaikan oleh Ibu Bekti Handayani S.KM, yaitu Kurang gizi merupakan kondisi dimana asupan nutrisi kurang dari kebutuhan, sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Adapun beberapa penyebab dari anak yang terdampak gizi buruk/ kurang gizi adalah :

  • Asupan nutrisi yang kurang dari kebutuhan anak, setiap anak mempunyai tingkat kebutuhan asupan yang berbeda-beda, jadi orang tua harus memahami tiap asupan yang dibutuhkan.
  • Pemberian makanan yang nilai gizi nya kurang (Gizi setiap makanan yang akan dikonsumsi oleh anak harus diperhatikan kembali, agar sesuai dengan apa yang anak butuhkan).
  • Anak yang menderita cacingan, gangguan penyerapan, TBC, dan lain-lain. 

Lalu ada tanda-tanda/ gejala dari anak yang terkena gizi buruk yaitu :

  • Berat badan yang slalu menurun
  • Anak terlihat kurus
  • Nafsu makan yang berkurang
  • Kondisi anak lemah, lesu
  • Anak sering rewel
  • Pertumbuhan yang terlambat

Dari berbagai penyebab di atas, kekurangan gizi akan berakibat seperti :

  • Proses pertumbuhan dan perkembangan anak jadi terganggu
  • Terjadinya penurunan daya tahan tubuh sehingga anak terlihat tidak memiliki tenaga
  • Anak menjadi mudah terserang penyakit karena imun tubuhnya lemah
  • Perkembangan intelektual terganggu karena dalam keadaan tubuh yang lemah, maka semangat belajar juga akan terbatas atau bahkan tidak ada.

Untuk mengatasi masalah yang terkait kurang gizi pada anak, ada beberapa pencegahannya, seperti :

  • Kenalkan makanan tambahan saat usia 6 bulan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
  • Anak diberi makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin, dan mineralnya.
  • Rajin menimbang berat badan dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program posyandu
  • Berikan aneka ragam makanan dalam porsi kecil tapi sering
  • Berikan makanan yang mudah dicerna seperti nasi, buah-buahan, dan sayur serta gunakan garam beryodium.

(dokpri)
(dokpri)

(dokpri)
(dokpri)

Segala informasi yang telah diberikan oleh ibu Bekti membuat masyarakat menjadi mengerti dengan makanan tambahan yang bisa menjadi upaya melindungi anak dari gizi buruk. Semoga dengan adanya makanan tambahan yang bisa dibuat sendiri dirumah ini, tidak ada lagi anak yang terkena gizi buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun