Aina mengangguk. "Doni sebentar lagi kan Ujian, dia minta ajarin Bahasa Inggris. Selepas pulang sekolah, dia ke rumahku." Aina menerangkan. Â "Dan ngeliat kamu uring-uringan begitu, Dia sengaja nggodain kamu..."
Shit! Aping mengutuki diri sendiri.
"Aping, Honestly.." Tantang Aina. "Whats wrong?"
Oke Doni memang sepupumu dan aku ternyata orang paling konyol sedunia. Tapi apa  yang harus aku bilang? That Im your secret admire? Bahwa aku mencintaimu? Bahwa aku menyukaimu dari pertama kulihat kamu? Bahwa aku  nggak akan pernah rela kamu dengan yang lain? Lalu bagaimana jika kamu menolakku? Lalu kamu menjauhiku? Aku takut kehilanganmu, aku lebih  memilih selalu disampingmu meski hanya menjadi seorang sahabat!! Aping tetap terdiam.
"Jujurlah Ping... " Aina mendesak lagi.
Lidah Aping tiba-tiba kelu. Aping menyerahkan semua keputusan pada hatinya. Pada refleksnya. Kata-kata itu akan keluar sekarang. Sekarang. "Aina, sebenarnya aku..." Tenggorokan Aping seakan tercekat. Sulit sekali  melontarkannya, sulit sekali. "I really care about you, I really do."
"Maksud kamu.." Aina ingin mempertegas.
"Aku suka kamu." Ulang Aping lebih keras.
Tiba-tiba semua mendadak sunyi. Aina tidak melepaskan pandangannya pada Bing, Sahabat terbaiknya.
"Kamu tau Ping?" ujar Aina lirih. "Aku begitu mempercayai kamu. Tapi yang kamu ucapkan.. sudah memutuskan tali persahabatan kita..." Â Mata Aina berkaca-kaca.
Jleg! Hati Aping copot sudah. Ia akan kehilangan sosok Aina selamanya. Gue bilang juga apa!!Aina akan selalu menghindarinya. Akan selalu merasa jijik seakan-akan Aping sekarang mengidap penyakit menular.