Angka Inflasi di Batam pada tahun 2014 adalah sebesar 7,61, lebih kecil dari pada angka nasional yang mencapai 8,36. Namun lebih besar sedikit dari pada inflasi Kepri sebesar 7,59%. Inflasi di Batam pada tahun sebelumnya sebesar 7,81%, lebih rendah dibanding Kepri dan Nasional sebesar 8,24 dan 8,38%.
Jumlah penduduk Kepri tahun 2014-2015, menurut data dari Kemendagri tercatat sebanyak 1. 817.604. Terdiri atas kota Batam berjumlah 1.030.529 jiwa (56,70%), Bintan 143.267 jiwa (7,88%), Karimun 237.168 jiwa (13,05%), Lingga 88.711 jiwa (4,88%), Natuna 72.450 jiwa (3,99%), Tanjungpinang 203.153 jiwa (11,18%) serta Anambas 45.326 jiwa (2,49%).
Tenaga Kerja
Menurut data BPS Kepri, penduduk usia kerja pada tahun 2013 tercatat sebanyak 1.380.318, dari jumlah tersebut terdapat 905.269 jiwa yang merupakan angkatan kerja dan 475.049 jiwa yang bukan angkatan kerja. Angkatan kerja tersebut dibagi lagi kedalam kelompok bekerja dan pengangguran, masing-masing sebanyak 848.660 dan 56.609.
Data kota Batam sendiri ada 521.081 jiwa (61,40%) yang bekerja dan 37.625 (66,46%) yang tidak bekerja serta bukan angkatan kerja sebanyak 258.490 jiwa (54,41) sehingga total penduduk usia kerja pada tahun 2013 adalah sebanyak 817.196 jiwa. Persentase disini merupakan kontribusi Batam terhadap Kepri.
Kebanyakan infrastruktur di Batam dibangun oleh Otorita Batam atau sekarang disebut BP Batam. Institusi yang pernah dipimpin oleh BJ Habibie ini telah membangun Bandara Hang Nadim dengan Runway terpanjang di Indonesia (panjang dan lebarnya adalah 4.025mx45m). Membangun delapan waduk dengan total volume 151.572.480 meter kubik. Kedelapan waduk ini didesain untuk dapat mengolah air bersih sebanyak 4.682 liter/detik.
Ada juga Jembatan Barelang (Batam-Rempang-Galang) yang menghubungkan 6 pulau di sekitar Batam dan masuk ke dalam jembatan terpanjang di Indonesia. Otorita Batam yang berdiri sejak tahun 1973 itu juga membangun Masjid Raya Batam yang merupakan masjid terbesar di Batam. Otorita Batam juga dulunya mengelola listrik sendiri yang dijual ke investor sebelum kemudian diserahkan kepada PT. PLN (Persero) Wilayah Khusus Batam (sekarang b’right PLN Batam). Terdapat beberapa pelabuhan laut bertaraf internasional dan dua diantaranya dikelola oleh BP Batam. Bahkan Otorita Batam juga membangun kantor Pemerintah Kota Batam.
BP Batam juga membangun Gedung Pusat Teknologi Informasi di mana terdapat data centre, IT solutin dan pusat pelatihan IT. Semuanya itu telah dimanfaatkan dengan baik oleh instansi pemerintah dan swasta.
Terdapat juga 22 kawasan industri di Batam yang bisa dimanfaatkan investor untuk memulai usahanya. Sehingga investor yang datang tidak perlu repot menyiapkan sarana untuk memulai usahanya.