Mohon tunggu...
Dodi Wisaksono Sudiharto
Dodi Wisaksono Sudiharto Mohon Tunggu... lainnya -

Setetes air di tengah gurun yang kering kerontang tidaklah sesempurna air sungai yang bertingkat-tingkat. Namun tatkala Yang Maha Esa menyempurnakannya, maka sempurnalah ia. - Seseorang yang menyukai humaniora, yang mencoba memberi inspirasi meski hidup sebagai manusia yang biasa-biasa saja.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membuat Biopori Sederhana (Bagian Terakhir)

4 Februari 2015   11:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:51 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah peralatan dan bahan pembuatan biopori siap, maka langkah-langkah pembuatannya adalah sbb:

Pertama – galilah lubang menggunakan alat bor biopori. Bila terdapat bebatuan atau tanah yang keras, pergunakanlah linggis untuk memecahnya.

Kedua – benamkanlah Pipa PVC ke dalam lubang secara vertikal, dengan menyisakan sedikit ketinggian pipa menyembul keluar tanah. Timbun kembali tanah di sekitar pipa tersebut hingga padat. Untuk memadatkan tanah, dapat memanfaatkan sendok semen.

Mang Birin sedang menanam Pipa PVC.

Ketiga – sisa pipa yang menyembul keluar dapat dirapikan menggunakan gergaji kecil, sehingga akan memiliki ketinggian sesuai dengan tanah yang ada di sekitarnya.

Pipa PVC dirapikan ketinggiannya.

Keempat – tutup lubang pipa dengan Kawat Loket. Agar penutupannya rapi dapat menggunakan sendok semen.

Kawat Loket sedang dirapikan.

Supaya penutupannya kuat, letakkan bebatuan kecil di sekeliling pipa sambil memukul-mukul batu tersebut dengan sendok semen.

Lubang biopori hampir selesai.

Kelima – Buat adonan semen, dan tuangkan di sekeliling pipa menggunakan sendok semen.

Lubang biopori yang baru saja selesai dibuat.

Langkah kelima tersebut merupakan langkah terakhir dalam pembuatan lubang biopori sederhana ini.

Terlihat, setelah hujan turun, tanah tetap padat dan seakan terlihat kering karena air langsung meresap ke dalam tanah.

Keadaan tanah sesaat setelah hujan berhenti turun.

Lubang biopori yang sudah lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun