Mohon tunggu...
Huril Aini
Huril Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Writing lovers

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Warna Budaya Indonesia Semarakkan Ramadhan

30 Maret 2023   10:42 Diperbarui: 30 Maret 2023   10:48 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang penuh berkah. Bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim sebab kasih sayang Allah tercurah lebih banyak di bulan Ramadhan. Menyambutnya dengan suka cita dan hati gembira pun menjadi anjuran bagi umat muslim. Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam kini mulai ramai mengadakan berbagai tradisi budaya dalam menyambut bulan suci Ramadhan, sebagai pengimplementasian pada sebuah hadits yang termaktub dalam kitab durrotun nasihin, yaitu :

"Barangsiapa yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka".

Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak suku bangsa dan budaya, maka ramai corak budaya yang disemarakkan oleh penduduk muslim di Indonesia dalam menyambut bulan Ramadhan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1.Nyadran, Jawa Tengah

Nyadran atau sadran adalah tradisi masyarakat Jawa Tengah yang dilakukan di bulan Sya'ban demi menyambut bulan Ruwah (Ramadhan). Tradisi ini merupakan salah satu akulturasi budaya Jawa dan Islam. Nyadran dilakukan dengan ziarah kubur ke makam para orang tua atau leluhur, membersihkan area sekitar makam dan berdo'a serta dilanjut dengan makan bersama atau kenduri. Tradisi nyadran diyakini sebagai salah satu penyucian diri menjelang Ramadhan, bukan hanya hablumminallah (hubungan manusia dengan Allah) tetapi juga sebagai bentuk bakti kepada para leluhur yang telah mendahului. Selain kebersamaan, nyadran juga mengajarkan kita untuk mengenang dan mengenal silsilah keluarga dan para leluhur.

2.Dugderan, Semarang

Dugderan merupakan sebuah festival khas Semarang dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang dilakukan seminggu sebelumnya hingga H-1 Ramadhan. Kata dugderan berasal sari kata "dug" yang berarti bunyi bedug yang ditabuh dan "der" yang berarti bunyi mercon dari acara tersebut. Festival dugderan diramaikan dengan acara pasar malam, kirab mainan warak ngendok, dan pawai karnaval. Warak ngendok merupakan ikon tradisi dugderan yang berupa mainan hewan berkaki empat seperti kambing dan kepala seperti naga. Dipercayai sebagai akulturasi budaya Tionghoa, Jawa, Arab, dan Islam.

3.Nyekar, Indramayu, Jawa Barat

Nyekar atau ziarah kubur merupakan salah satu tradisi di Indramayu sebelum menjelang Ramadhan. Sebenarnya tradisi nyekar juga banyak dijumpai di sebagian besar daerah di Jawa Barat. Nyekar dilakukan dengan berziarah kubur ke makam keluarga dan mendo'akannya, eksistensi nyekar mirip dengan nyadran di Jawa Tengah. Masyarakat meyakini bahwa nyekar menjadi salah satu penyucian diri sebelum Ramadhan.

4.Padusan, Wonosobo

Padusan berasal dari bahasa jawa 'adus' yang berarti mandi. Padusan adalah tradisi mandi atau berendam di sumber mata air yang diyakini sebagai penyucian diri serta membersihkan jiwa lahir dan batin dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi padusan bukan hanya ada di Wonosobo tetapi juga di berbagai daerah di Jawa Tengah. Tradisi padusan biasanya dilakukan ramai-ramai di suatu sumber mata air, namun tak jarang juga yang melakukannya di rumah seperti mandi besar biasa sebelum menyambut ramadhan disertai dengan niat. Adapun niat mandi yang biasa dipakai adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun