Mohon tunggu...
Ninik Hardianti
Ninik Hardianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi yang hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Muslim di Tanah Air

17 Desember 2023   09:29 Diperbarui: 17 Desember 2023   09:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Apakah kita membutuhkan sistem terbaik? Pemimpin hebat yang mengatasi permasalahan? Atau seorang hero yang mengubah wajah dunia? Tidak, kita hanya perlu menjalani aturan Islam dengan serius. Dan untuk menjadi umat terbaik, kita perlu menyeru kepada yang ma'ruf, mencegah kepada yang munkar dan beriman kepada Allah SWT. Because if you are not part of solution, then you a part of problem.

Lalu merujuk bagaimana kehidupan bermula dan dibangun oleh manusia. Segala sesuatu pada mulanya di bentuk dari informasi yang kemudian menjadi sebuah pemikiran. Untuk beriman kepada Allah adalah sesederhana berpikir, bukan dengan hanya menunggu hidayah, hidayah datang bukan harus menunggu kecelakaan atau mendapat mimpi terlebih dahulu. Karena dengan berpikir dengan jelas dan benar, kita akan menemukan bahwasanya Allah SWT adalah Tuhan satu-satunya yang menurunkan Al-Qur'an lewat Nabi Muhammad Saw sebagai ajaran Islam untuk umat Muslim. Jadi jangan pernah menunggu hidayah, jemputlah hidayah, karena sejatinya Allah memberikan rasa penasaran untuk mengetahui kebenaran kepada setiap manusia.

Dalam sejarah, ada tiga potensi yang membangun kehidupan. Yakni Islam, Sosialis dan Kapitalis. Islam datang dari Allah SWT yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad Saw 1400 tahun yang lalu. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, seperti sosial, ekonomi, muamalah, ibadah dan hal-hal lainnya. Konsep politik diatur sedemikian rupa, yang korupsi selain dipenjara juga harus dipotong tangannya. Yang berzina perlu dicambuk dan dirajam. Nyawa dibalas lagi dengan nyawa. Hal sesederhana makan, minum, cara tidur dan masuk toilet pun diatur. Semuanya sempurna dan tidak ada yang terlewat. Karena sejatinya kita tinggal di bumi milik Allah, maka kita harus bersedia mengikuti aturan yang berasal dari-Nya.

Maka dari itu Rasulullah Saw sukses membawakan Islam, Rasulullah Muhammad Saw yang pada saat itu tinggal di negara paling terbelakang pada masanya yaitu di Jazirah Arab, hanya selama beberapa puluh tahun mampu meruntuhkan dua peradaban raksasa yang sangat besar, yakni imperium Persia dan imperium Romawi. Hingga Michael H Hart dalam buku yang ditulisnya menempatkan Rasulullah di posisi pertama dari 100 orang paling berpengaruh di dunia, bukan tanpa alasan, ajaran menyeluruh yang dibawa oleh Rasulullah mampu mengubah tatanan dunia.

Kemudian kapitalis menggunakan konsep sekuler, konsep ini memisahkan agama dari kehidupan. Di mana penganut konsep ini tidak ingin mencampuri urusan agama dan urusan dunia. Teori ini muncul 1500 tahun-an yang lalu dan semakin berkembang ketika Adam Smith menyampaikan dan mengajarkan teori ini dengan lebih mendalam. Kapitalis, yakni kelompok kecil yang mengendalikan kelompok besar, 20% orang menguasai 80% kekayaan dan 80% orang memperebutkan sisanya. Artinya orang-orang berlomba-lomba memenangkan kekayaan dan siapa yang lemah akan tergilas tanpa dipedulikan. Kapitalisme biasanya memperbolehkan manusia untuk memiliki kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi, barang dan jasa. Bukan dimiliki oleh pemerintah, namun tetap pemerintah dan petinggi-petinggi yang mengendalikan seluruh ekonomi.

Sosialis menggunakan konsep komunis, yaitu kekayaan ada di tangan pemerintah sepenuhnya. Semua penduduknya harus merata, jika miskin harus miskin semua dan jika kaya harus kaya semua. Misalnya negara yang menganut konsep ini adalah Chinna, kekayaan terbesar bagi mereka adalah barang bergerak seperti kendaraan. Karena tanahnya dibagi rata perorangan dan masih milik negara. Namun tentu saja konsep ini tidak sepenuhnya benar karena pada akhirnya mereka akan kewalahan. Contohnya saat ini banyak dari mereka yang menjajah secara sembunyi-sembunyi ke berbagai negara, termasuk Indonesia dan Malaysia.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Bukan Islamnya yang salah, tapi aturannya yang tidak diterapkan. Bahkan umat muslim saat ini jauh sekali dari aturan syariat. Maka mulai dari sekarang sepatutnya umat muslim harus bersatu membangun kembali ajaran Islam, bukan hanya ibadah sendiri-sendiri. Hal itu bisa jadi solusi untuk kembali memakmurkan negeri, sayangnya pada kenyataan sekarang rumit sekali untuk mempersatukan umat muslim.

Berkaca pada dari diri saya sendiri yang masih berusaha keluar dari kebodohan dan memiliki banyak kekurangan. Banyak sekali keinginan dan cita-cita yang terkubur karena tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha untuk mendapatkannya. Dalam belajar misalnya, seringkali saya mengeluh hanya karena tak langsung dapat memahami materi yang disampaikan dosen. Seringkali pula menyia-nyiakan waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat.

Seringkali kita meributkan hal-hal yang tidak berguna. Yang malah akan menghambat perkembangan diri, bagaimana bisa memimpikan kebangkitan umat Islam kalau mengurus dari diri sendiri saja tidak mampu. Kita terkadang  selalu ribet menjadi menusia, sering meributkan hal-hal yang tidak berguna.

"Aku tuh gak bisa keluar kalau bajunya kaya gini,"

"Aku tuh gak bisa tidur kalau lampunya begini,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun