Mohon tunggu...
Wardah Ayuning Tyas
Wardah Ayuning Tyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Psychology '22

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Toxic Positivity: Sindrom Kepribadian hingga Gaslighting!

23 Januari 2023   04:08 Diperbarui: 24 Januari 2023   01:11 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kamu tidak menemukan cara untuk merasa positif, bahkan dalam menghadapi tragedi, maka kamu dianggap melakukan sesuatu yang salah.

  • Menghindari emosi manusia yang autentik
    Toxic positivity berfungsi sebagai mekanisme penghindaran. Ketika orang terlibat dalam jenis perilaku ini, mungkin mereka menghindari situasi emosional yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Saat kita merasakan emosi yang sulit, kita kemudian mengabaikan dan menyangkalnya.

  • Mencegah pertumbuhan
    Toxic positivity membuat kita menghindari perasaan yang mungkin menyakitkan. Itu membuat kita menolak untuk menghadapi perasaan atau pikiran menantang yang pada akhirnya dapat mengarah pada pertumbuhan dan pemahaman yang lebih dalam.

  • Tidak bisa berpikir kritis

    Toxic positivity dapat membuat seseorang tidak berpikir jernih dan kritis. Ini justru membuat seseorang berusaha keras berpikir positif namun tidak menyalurkan emosi dan tidak bisa mengendalikan diri.

  • Timbulnya gaslighting

    Memberi sugesti positif dengan motif tersembunyi, bahkan mencuci otak seseorang, disebut gaslighting. Tindakan ini menggambarkan hubungan yang kompleks karena mudah bagi seseorang untuk mendistorsi fakta yang menggusur seseorang dengan memberikan saran positif yang membangun. Fatalnya, jika tindakan ini terdapat dalam hubungan asmara bisa berujung pada kekerasan fisik dalam hubungan tersebut.

  • Ilustrasi/Gaslighting/PEXELS
    Ilustrasi/Gaslighting/PEXELS

    Sampai sini sudah paham kan betapa bahayanya toxic positivity. Berpikir positif penting untuk kesehatan mental kita. Namun, ketika kita sampai pada titik itu, tindakan itu akan merugikan diri sendiri hingga muncul sindrom kepribadian.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
    Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun