Panasnya hati kita mematikan cahaya ilahi dalam diri kita. Kita ingin dinilai paling pintar dan menuding lawan dengan tuduhan jahat sehingga rasa simpati dan empati dalam diri kita perlahan punah.
Padahal, Allah telah menciptakan hati, pikiran dan rasa untuk saling menghargai sesama. Untuk terus belajar dan untuk saling menyayangi dan mengasihi.
Allah telah menciptkan rasa cinta di hari manusia. Maka sebaiknya kita sebar cinta itu untuk semua, kepada manusia, kepada binatang, kepada tumbuhan kepada alam. Cinta itu akun terus tumbuh dan terus mengakar di hati kita.
Betapa indahnya bila kita menmbunuh rasa kebinatangan dalm hati dan melahirkan cinta. Rasa cinta itu yang akan membuat kita semakin paham akan kehidupan dan sang maha pencipta.
Bertepatan dengan bulan Ramadhan ini, mari kita sebarkan cinta dengan rajin berbagi ke sesama, sedekah ke tetangga dan lebih peduli dengan keluarga. Mungkin selama ini kita sibuk bekerja sehingga tidak pernah bertatap muka dengan tetangga. Ketika sholat kita lebih banyak mengerjakan di rumah, di Ramadhan ini menjadi momentum kita untuk lebih menjalin rasa persaudaraan seperti yang diajarkan Nabi Muhammad.
Puasa kita di bulan Ramadhan adalah sebagai bentuk rasa empati kepada fakir miskin yang kelaparan. Kita diminta untuk ikut merasakn menjalani hidup seperti mereka. Sehingga dengan puasa kiat semakin lemah lembut dan mengasihi sesama manusia. Jika kita mampu, maka derajat kita akan ditinggikan Allah SWT.
Di bulan Ramadhan 2019 ini, mari kita rajut silaturahmi, rajut kedamaian dalam hati, sikap tenggang rasa dan saling memuliakan manusia. Semoga Ramadhan 2019 ini menjadi berkah untuk semua, untuk negara dan bangsa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H