Mohon tunggu...
Wong HK
Wong HK Mohon Tunggu... Nulis -

Wong HK

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teh Ninih dan Saya

11 November 2013   08:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:19 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bismillahirrohmanirrohim,


'Saat dirundung duka atau kesusahan atau ketidaksukaan terhadap sesuatu atau seseorang, Allah akan menentramkan jika kita kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya, dan bukan menahannya untuk diri sendiri.'


Saya mepersiapkan diri untuk acara ini setelah saya mendapat informasi dari seorang temannya teman yang kebetulan menuliskan informasi tersebut di facebook. Acara milad sebuah organisasi keagamaan BMI di Hong Kong disertai dengan pengajian akbar yang dihadiri oleh Teh Ninih, ustadzah yang juga merupakan istri Aa Gymnastiar pendiri Pesantren Daarut Tauhid, Bandung. Saat itu saya pikir ini adalah kesempatan baik untuk menghadiri sebuah tausiah dari seorang ustadzah yang terkenal santun dan low-profile.

Beberapa hari sebelum acara, saya telah menghubungi ketua panitia acara (saya mendapatkan nomor telepon yang bersangkutan dari seorang teman) dan menyatakan keikutsertaan saya dalam acara pengajian akbar tersebut. Dan saya mendapatkan balasan yang sangat informatif dari ketua panitia dan undangan secara resmi #thengkyuuu...

Pada hari acara berlangsung, saya sempat ragu untuk pergi mengingat cuaca yang sangat tidak bersahabat; mendung, angin kencang dan sedikit rintik hujan. Saat membuka situs HK Observatory, ternyata sedang berlangsung badai di Laut Cina Selatan yang mengarah ke Viet Nam namun berdampak ke wilayah Hong Kong dan sekitarnya. Disamping juga saya belum mengenal wilayah dimana acara dilangsungkan, Fortress Hill; bukan di mesjid melainkan di sebuah gedung (saya pikir sebuah aula dan ternyata benar...). Saya semakin ragu untuk pergi. Namun kemudian saya memutuskan untuk tetap pergi setelah kembali lagi ke niat awal saya; mendengar tausiah Teh Ninih dan mendapatkan pengalaman menghadiri pengajian akbar BMI di Hong Kong (untuk pertama kali). Akhirnya, saya pun memutuskan pergi dengan berbekal peta lokasi (hasil googling) dan catatan nomor telepon ketua panitia.

MTR jurusan Fortress Hill (dari Admiralty) menjadi sedikit lengang ketika beberapa penumpang turun di stasiun MTR Causeway Bay. Seperti pemandangan yang biasa terlihat di dalam MTR, sebagian besar penumpang asyik dengan gadget mereka; mendengarkan musik, bermain game ataupun menonton pilem online. Di sampingku berdiri seorang wanita berusia sekitar 30-an (tanpa gadget) yang sesekali melihat ke arahku yang sedang membaca sebuah artikel tentang 'homoseksualitas dalam Islam' yang merupakan salah satu bacaan untuk risetku. Seorang perempuan berjilbab berdiri tak jauh dariku di samping salah satu pintu kereta, asyik mengotak atik Samsung-nya (mungkin sedang menelepon seseorang atau update status facebook). Sekali waktu dia mengangkatkan wajahnya dan tersenyum kepadaku (kebiasaan orang Indonesia yang kutemui di Hong Kong dan selalu membalas senyumanku).

Saat MTR tiba di Fortress Hill Station, saya melangkah keluar kereta dan menjumpai beberapa perempuan berjilbab yang turun dari MTR yang sama namun berbeda gerbong. Saat kutanya apakah mereka akan menghadiri acara pengajian yang kumaksud, salah seorang dari mereka menjawab 'Ya' dan kemudian mengajakku untuk bareng mereka ke gedung acara. Alhamdulillah...berarti aku tak perlu lagi mencari-cari lokasi acara dan menghabiskan beberapa waktu untuk pencarian tersebut. Dan bagusnya lagi, ternyata panitia sangat profesional dalam membimbing peserta untuk mencapai lokasi acara; beberapa panitia berdiri pada beberapa titik lokasi sebagai penunjuk arah bagi peserta menuju lokasi acara, mulai dari Fortress Hill Station sampai ke depan pintu ruangan tempat acara penyelenggaraan. Kagum sekali dibuatnya!!

Diantara ketidaknyamanan suasana yang sedikit hiruk pikuk disekitar saya duduk di bagian belakang aula (panitia sibuk menjual buku-nya Teh Ninih saat tausiah berlangsung....hmm), saya mencoba untuk mendengarkan tausiah Teh Ninih. Tema besarnya adalah bagaimana caranya manusia meningkatkan hubungannya dengan Allah Ta'ala. Tausiahnya sangat menarik dengan selingan humor dan canda, saya pikir seperti gaya khas-nya Aa Gym. Secara garis besar Teh Ninih menyampaikan 4 poin utama hal-hal yang dapat meningkatkan hubungan manusia dengan Allah; (1) Berserah diri kepada Allah (mengembalikan semua permasalahan, kesedihan dan gundah gulana kepada Sang Pencipta); (2) Intropeksi kekhilafan yang telah dilakukan; (3) Jangan melakukan maksiat; dan (4) Bersedekah (dengan niat sebagai Wasilah) atas harta yang dimiliki. Jujur, saya sangat menikmati tausiah ini, sangat mudah dicerna dan realistis.

Konteks pembahasan tausiah Teh Ninih sangat mengena saya yang kebetulan sedang galau melow; kena sentilan supervisor dan dicuekin co-supervisor... #huhuhu

Yang paling bikin galau ya kena sentilan sang supervisor yang bikin ga enak hati selama 2 hari. Kepikiran terus orangnya, siang malam ga tentu jam. Sampai-sampai pada suatu waktu sebuah pikiran jahat mulai merasuki hati secara perlahan-lahan (Astaghfirullaahalazim...). Dalam hati dan pikiran, saya telah memperlakukan ketidakadilan (kepada sang supervisor) dengan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar dan berat sebelah. Pikiran-pikiran negatif telah berkembang dan menguasai nalar saya, sehingga saya buta akan sisi positifnya. Kekuasaan hitam dari sisi negatif pikiran saya telah mengaburkan kebaikan-kebaikan sang supervisor, hanya gara-gara sebuah sentilan sepele (yang kemudian saya sadari bahwa saya tak perlu mengeluarkan semua apa yang saya pikirkan kepada seseorang walau sedekat apapapun hubungan orang tersebut dengan saya). Kemudian tausiah Teh Ninih tentang menyerahkan segala keluh kesah dan gundah gulana hanya kepada Allah semakin menguatkan niat saya untuk menjadi lebih bijak dengan pikiran dan perasaan sendiri; berserah diri hanya kepada Sang Pencipta yang menciptakanku karena Dia Maha Tahu apa yang telah diciptakan-Nya. Memang, jika memikirkan orang (yang kita pikir menjadi sumber gundah gulana) masalah tidak akan selesai dan kita selalu dirundung melow yang tak berkesudahan yang sering kali menggiring kita pada pikiran negatif dan tidak rasional. Namun jika kita tidak terfokus pada orang melainkan berfokus pada masalah, maka kita akan bisa intropeksi dan mencari sumber masalah kemudian berusaha mencari solusinya dengan mengembalikan hasilnya kepada Allah Ta'ala. Inilah yang dimaksudkan dengan Ikhtiar dan berserah diri.

Dibalik kesulitan ada kemudahan. Itulah janji Allah dan selalu saya yakini selama ini. Kesulitan, kesedihan, kemarahan, kekecewaan, kehancuran hati akan menggiring kita kepada segala kemudahan, kegembiraan, senyuman, keberhasilan dan kestabilan hati jika kita selalu kembali dan kembali pada keyakinan bahwa ada hikmah dibalik semua kejadian. Ada ikhtiar dibalik sebuah niat. Ada doa setelah sebuah ihktiar. Dan ada Allah, Sang Pencipta, sebagai tempat kembali semua niat, ihktiar dan doa.

Bagi saya, acara pengajian akbar dalam rangka milad sebuah organisasi keagamaan BMI Hong Kong kali ini sukses besar. Ruangan melimpah ruah oleh banyaknya BMI yang antusias ingin bertemu dan mendengarkan tausiah Teh Ninih yang jauh-jauh datang dari Bandung. Jujur, ini adalah acara besar yang sangat dinanti oleh para BMI HK yang haus akan ilmu agama. Semoga akan lebih banyak lagi ustadzah seperti Teh Ninih yang bersedia datang ke Hong Kong dan memenuhi kehausan ilmu agama para BMI.


Well done FKMPU!!


Kowloon Tong

Hong Kong


PS: Catatan kegiatan Pengajian Akbar dalam Rangka Milad FKMPU BMI Hong Kong ke 14, Dance Cafe Plaza, 29 Fortress Hill Road, Hong Kong, 10 November 2013.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun