Mohon tunggu...
Wong HK
Wong HK Mohon Tunggu... Nulis -

Wong HK

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teh Ninih dan Saya

11 November 2013   08:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:19 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Yang paling bikin galau ya kena sentilan sang supervisor yang bikin ga enak hati selama 2 hari. Kepikiran terus orangnya, siang malam ga tentu jam. Sampai-sampai pada suatu waktu sebuah pikiran jahat mulai merasuki hati secara perlahan-lahan (Astaghfirullaahalazim...). Dalam hati dan pikiran, saya telah memperlakukan ketidakadilan (kepada sang supervisor) dengan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar dan berat sebelah. Pikiran-pikiran negatif telah berkembang dan menguasai nalar saya, sehingga saya buta akan sisi positifnya. Kekuasaan hitam dari sisi negatif pikiran saya telah mengaburkan kebaikan-kebaikan sang supervisor, hanya gara-gara sebuah sentilan sepele (yang kemudian saya sadari bahwa saya tak perlu mengeluarkan semua apa yang saya pikirkan kepada seseorang walau sedekat apapapun hubungan orang tersebut dengan saya). Kemudian tausiah Teh Ninih tentang menyerahkan segala keluh kesah dan gundah gulana hanya kepada Allah semakin menguatkan niat saya untuk menjadi lebih bijak dengan pikiran dan perasaan sendiri; berserah diri hanya kepada Sang Pencipta yang menciptakanku karena Dia Maha Tahu apa yang telah diciptakan-Nya. Memang, jika memikirkan orang (yang kita pikir menjadi sumber gundah gulana) masalah tidak akan selesai dan kita selalu dirundung melow yang tak berkesudahan yang sering kali menggiring kita pada pikiran negatif dan tidak rasional. Namun jika kita tidak terfokus pada orang melainkan berfokus pada masalah, maka kita akan bisa intropeksi dan mencari sumber masalah kemudian berusaha mencari solusinya dengan mengembalikan hasilnya kepada Allah Ta'ala. Inilah yang dimaksudkan dengan Ikhtiar dan berserah diri.

Dibalik kesulitan ada kemudahan. Itulah janji Allah dan selalu saya yakini selama ini. Kesulitan, kesedihan, kemarahan, kekecewaan, kehancuran hati akan menggiring kita kepada segala kemudahan, kegembiraan, senyuman, keberhasilan dan kestabilan hati jika kita selalu kembali dan kembali pada keyakinan bahwa ada hikmah dibalik semua kejadian. Ada ikhtiar dibalik sebuah niat. Ada doa setelah sebuah ihktiar. Dan ada Allah, Sang Pencipta, sebagai tempat kembali semua niat, ihktiar dan doa.

Bagi saya, acara pengajian akbar dalam rangka milad sebuah organisasi keagamaan BMI Hong Kong kali ini sukses besar. Ruangan melimpah ruah oleh banyaknya BMI yang antusias ingin bertemu dan mendengarkan tausiah Teh Ninih yang jauh-jauh datang dari Bandung. Jujur, ini adalah acara besar yang sangat dinanti oleh para BMI HK yang haus akan ilmu agama. Semoga akan lebih banyak lagi ustadzah seperti Teh Ninih yang bersedia datang ke Hong Kong dan memenuhi kehausan ilmu agama para BMI.


Well done FKMPU!!


Kowloon Tong

Hong Kong


PS: Catatan kegiatan Pengajian Akbar dalam Rangka Milad FKMPU BMI Hong Kong ke 14, Dance Cafe Plaza, 29 Fortress Hill Road, Hong Kong, 10 November 2013.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun