Ilustrasi google bila diinput
Translasi dari "bersih karena foke" adalah "bersih karena ahok". Apa pun yang mendahului frasa ini akan diterjemahkan dengan "... bersih karena ahok". Misal, "sendal jepit bersih karena foke", akan diterjemahkan menjadi "sendal jepit bersih karena ahok".
Ilustrasi google untuk input sendal jepit. Ditangkap dari google
Termasuk ketika pengguna mengetikkan "sungai bersih karena Foke", Google menganggap bahwa pembaca lebih baik mencari "sungai bersih karena Ahok". Letak koreksinya ada pada frasa "bersih karena foke". Ada yang menjelaskan hal ini dengan teori relevansi. Misal, pencarian "bersih karena ahok" lebih banyak hasilnya ketimbang "bersih karena foke".
Tapi saya juga menduga kata "foke", tidak dikenali sebagai kata-kata normal maka perlu disubstitusi dengan "ahok". Perlu diketahui kata "ahok" memiliki nilai tersendiri karena terdiri dari "ah" dan "ok". Kata-kata dari kamus. Apakah itu mempengaruhi pertimbangan Google? Bisa jadi. Bisa jadi ya atau tidak he he.
Terjemahan ini tidak berlaku bila kita ganti "Foke" dengan "Fauzi Bowo".
Ilustrasi google bila diinput
Dengan sendirinya Anda tidak akan mendapatkan sugesti "bersih karena Ahok" di mesin pencari Google bila Anda menggunakan frasa "bersih karena Fauzi Bowo".Â
Perhatikan pula bahwa, "sungai bagus karena foke", tidak akan diterjemahkan menjadi "sungai bagus karena Ahok".
Ilustrasi google. Ditangkap dari google
Pada titik ini kita bisa yakin bahwa secara unik frasa "bersih karena foke" diterjemahkan Google menjadi "bersih karena ahok". Tidak dengan frasa-frasa yang maknanya mendekati frasa itu, misalkan "bagus karena foke". Termasuk bila "Foke" diketik sendirian, tidak akan diterjemahkan menjadi "Ahok".
Teori Konspirasi
Ada fakta lain, yaitu perilaku penerjemahan ini bisa dipengaruhi oleh input dari pengguna. Perhatikan icon "suggest an edit" pada sebelah kanan bawah dari gambar-gambar di atas. Fitur itu bisa digunakan untuk menyarankan Google supaya menerjemahkan frasa kiri menjadi frasa kanan. Andai kata ada seribu orang yang menyarankan, pasti Google akan pikir-pikir juga.
Maka ada sekalangan orang berpendapat bahwa tim cyber Ahok secara sengaja menggunakan fitur tersebut secara masif untuk mempengaruhi perilaku terjemahan google. Saya tidak amat yakin dengan teori konspirasi itu. Sebab Google tidak selamanya pula berpandangan positif terhadap Ahok. Perhatikan penerjemahan berikut:
Ilustrasi google bila diinput
Input "Foke merusak Jakarta", akan diperbaiki oleh Google menjadi "Ahok merusak Jakarta". Apakah barisan anti Ahok telah melakukan "serangan balik" untuk meloloskan translasi tersebut? Tidak ada yang tahu pasti. Paling tidak, kita dapat melihat perilaku Google memang misterius. Terlalu dini untuk mengambil kesimpulan bahwa setiap frasa yang disarankan oleh Google adalah suatu kebenaran. Walaupun koreksi Google itu bisa saja sesuai kenyataan. Misal ternyata Ahok memang bekerja membersihkan sungai-sungai Jakarta dengan pasukan oranyenya.
Lihat Inovasi Selengkapnya