Mohon tunggu...
Azeem Amedi
Azeem Amedi Mohon Tunggu... Freelancer - Blog Pribadi

Masih belajar, mohon dimaklumi. | S1 Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran | F1 & Racing Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Prediksi Berani Musim Balap Formula 1 2021

1 Januari 2021   09:23 Diperbarui: 1 Januari 2021   10:02 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Max Verstappen, Red Bull Racing, 2019. | motorsport.com

Tahun 2021 datang dengan penuh harapan. Tentunya dengan harapan besar bahwa tahun ini dapat menjadi tahun yang lebih baik dari segala aspek kehidupan dibanding tahun 2020 yang penuh turbulensi dan hambatan. 

Tahun 2021 juga diharapkan menjadi tahun yang baik bagi atraksi olahraga balap jet darat Formula 1. Setelah musim yang 'aneh' namun penuh cerita seru di 2020, 2021 diharapkan menjadi musim yang seru nan atraktif. 

Dengan persiapan tim yang lebih singkat dari biasanya namun ada beberapa perubahan yang dibawa pada tim dan juga pembalap, maka musim ini layak dinanti.

Saya melalui tulisan ini ingin menyampaikan prediksi saya terkait musim 2021 nanti. Semua ini hanya akan bersifat kemungkinan, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi secara pasti. Hanya saja, saya melihat beberapa kemungkinan kuat beberapa hal ini akan terjadi. Berikut prediksi saya:

1. Musim terakhir Hamilton?

Lewis Hamilton resmi menjadi salah satu pembalap jet darat terbaik di dunia setelah memenangi gelar juara dunia ketujuh musim lalu, menyamai rekor yang dimiliki Michael Schumacher. 

Walaupun begitu, kontrak Hamilton belum diperpanjang dan sebenarnya berakhir pada Desember 2020 lalu. Saya jadi melihat bahwa ada sesuatu yang memengaruhi diulurnya perpanjangan kontrak atau pengumuman perpanjangannya tidak kunjung dikeluarkan: bahwa ada kemungkinan Hamilton pensiun setelah ini.

Meski begitu, saya melihat bahwa dia pasti akan kembali membalap pada musim 2021, hanya saja saya tidak bisa menemukan alasan lagi baginya untuk memperpanjang kontrak lebih dari satu tahun. Dia sudah memecahkan rekor kemenangan terbanyak, dia sudah menyamai rekor juara dunia terbanyak, dan dia sudah berada di tim terbaik di dunia. Mau apa lagi yang dia cari? 

Mungkin membalap itu seperti hobi, layaknya bagaimana Sebastian Vettel yang menolak pensiun dari F1 meski sudah juara dunia 4 kali, atau mungkin seperti Valentino Rossi yang sudah melegenda di MotoGP, namun ada hal-hal lain yang membuat dia dapat pensiun dari F1, yakni perbedaan F1 dengan nilai-nilai sosial yang dianutnya, terutama pengaruh F1 terhadap lingkungan.

Saga karir Lewis Hamilton layak disimak selanjutnya. Kita pantau apakah dia akan menetap dan menjadi yang paling dominan sepanjang masa, atau dia memilih menyudahi nafsu gelarnya dan mundur di akhir musim 2021 nanti.

2. Kans Verstappen juara dunia besar, tapi...

Max Verstappen boleh jadi sensasi F1 terbesar selanjutnya setelah Hamilton di musim 2021 nanti. Bagaimana tidak? Hanya dia yang mampu menyaingi kecepatan dan talenta balap Hamilton di mobil yang berbeda. 

Pembalap tim Red Bull asal Belanda nanti akan melanjutkan karirnya dengan kuat seperti biasanya musim ini, sementara kansnya akan makin besar untuk dapat finis di urutan kedua, bahkan bisa saja juara dunia, di klasemen akhir musim. Saya optimis dirinya bisa mengalahkan rekan setim Hamilton, Valtteri Bottas, yang inkonsisten selama beberapa tahun terakhir.

Tentunya, Verstappen dapat melakukan itu semua dengan beberapa syarat. Pertama, Red Bull juga harus memiliki mobil yang konsisten dan cepat. Permasalahan Red Bull selama 2020 lalu adalah performanya yang inkonsisten, sulit dikendalikan dan sulit diprediksi. Itulah mengapa Verstappen harus apes beberapa kali gagal finis di beberapa balapan dan Alex Albon keok. 

Kedua, kursi kedua Red Bull, yang kali ini akan dikemudikan oleh Sergio Perez, harus bisa mengimbangin Verstappen dalam hal kecepatan di sesi balapan. 

Hal itu yang membuat Red Bull gagal membantu Verstappen mengancam Mercedes selama 2020, karena Albon tidak dapat berada dekat dengan Mercedes dan Verstappen. Saya yakin Perez dapat menggunakan pengalamannya untuk bisa tetap konsisten dan bersaing dekat dengan Mercedes.

Sehingga dengan hal tersebut, saya bisa melihat dia menantang juara dunia bertahan. Realistisnya, Verstappen bisa cukup berpuas diri dengan finis di posisi kedua klasemen akhir.

3. Persaingan papan tengah makin sengit

2020 jadi saksi persaingan papan tengah yang begitu ketat. Tim-tim seperti McLaren, Racing Point (yang kini berubah jadi Aston Martin), Renault (yang nanti akan berubah jadi Alpine), dan AlphaTauri diprediksi akan makin panas di 2021. 

Akan sulit menilai siapa yang akan berada di atas siapa, namun sementara ini saya melihat antara Daniel Ricciardo yang akan mengendarai McLaren musim depan bisa lebih bersinar daripada yang lain, atau Sebastian Vettel yang bergabung dengan Aston Martin akan memiliki musim kebangkitan setelah terpuruk bersama Ferrari musim lalu.

McLaren punya kans lebih besar karena secara mobil dan organisasi tim mereka punya amunisi yang mumpuni. Dimotori mesin Mercedes, McLaren akan memenangkan pertarungan papan tengah musim depan. McLaren juga bisa jadi menambah jumlah raihan podium musim nanti, Aston Martin akan jadi pesaing terdekat mereka. AlphaTauri dan Alpine akan saling bergantian menoreh hasil positif. 

Fernando Alonso yang kembali ke ajang F1 mungkin tidak akan langsung menjadi penantang juara, sejak performa Renault/Alpine - dengan melihat bagaimana musim lalu - tidak akan terlalu cemerlang. Alonso dan Esteban Ocon hanya akan mencoba mengusik Vettel dan Lance Stroll di Aston Martin (meski saya yakin Alonso dapat mengalahkan Stroll, namun tidak dengan Vettel), namun harus bisa membendung Pierre Gasly di AlphaTauri.

4. Yuki Tsunoda tak akan fantastis

Pembalap Jepang yang baru dipromosikan dari Formula 2 itu akan membalap dengan AlphaTauri musim 2021 nanti. Meski begitu, saya tidak melihat kemungkinan dia untuk bisa seperti Verstappen kala debut dulu, atau sekencang Albon di 2019. 

Tsunoda mungkin terlalu dini untuk dipromosikan ke F1, namun mungkin itu salah satu cara untuk mempertahankan Honda agar mau menyuplai Red Bull dan AlphaTauri selepas 2021. Ia akan membutuhkan waktu adaptasi yang agak lama, dan mungkin bisa saja kesulitan untuk bersaing dengan Gasly, rekan setimnya sendiri.

Tsunoda tidak akan fantastis, nantinya dia akan menjadi bukti bahwa Red Bull selalu terburu-buru mempromosikan talenta muda ke ajang F1. Hanya saja, kita layak menyimak apa yang akan ditunjukkannya nanti. Beri dia waktu semusim untuk membuktikan dirinya layak atau tidak.

5. Williams bisa menggeser Haas

Dua penghuni papan bawah 2020, yakni Haas dan Williams yang menempati posisi juru kunci, memang tidak menikmati musim 2020 karena banyaknya masalah yang didera mereka, terutama dari sisi keuangan. Walau begitu, dengan investor beserta suntikan dana baru, Williams akan mengalahkan Haas, yang membuat Haas untuk turun ke posisi buncit di klasemen akhir.

Bagaimana tidak? George Russell sudah punya pengalaman. Dia beberapa kali menunjukkan bahwa dirinya layak berada di tim-tim papan atas, karena kecepatan dan kemampuan balap yang dia miliki. Nicholas Latifi juga setidaknya punya andil dalam merancang mobil baru Williams untuk 2021 nanti, sehingga diharapkan dapat mendongkrak performa mereka berdua.

Prediksi ini juga karena Haas hanya diisi oleh dua pembalap tanpa pengalaman F1 (hanya sebagai pembalap uji coba), yakni Mick Schumacher (putra juara dunia Michael Schumacher) dan Nikita Mazepin (putra konglomerat Rusia yang baru saja menjadi musuh baru dunia F1). Jika tidak dilakukan perombakan organisasi dan rancangan mobil juga tidak ciamik, maka Haas harus rela digusur oleh Williams.

6. Ferrari masih perlu mendaki

Setelah 'terperosok ke jurang' selama 2020, Ferrari sepertinya masih membutuhkan waktu untuk kembali ke top 3. Semenjak restrukturisasi organisasi di 2019 dan masalah mesin yang berpengaruh ke mobil pada 2020, Skuat Kuda Jingkrak membutuhkan kekuatan lebih untuk kembali ke mana tim itu berada, yakni di jalur kemenangan.

Musim 2020 lalu menjadi musim terburuk Ferrari di era hybrid. Meski begitu, Charles Leclerc dan rekan setimnya yang baru, Carlos Sainz Jr., harus sebisa mungkin mengangkat pamor tim asal Italia tersebut tanpa alasan. Tidak ada lagi waktu bagi Ferrari memperbaiki performa karena sebentar lagi perombakan regulasi besar-besaran akan terjadi di 2022.

Saya juga menilai Sainz telah mengambil keputusan yang salah untuk terburu-buru menerima tawaran Ferrari sebagai pembalap mereka, namun nasi sudah menjadi bubur. Sainz harus bekerja ekstra keras bersama Ferrari yang sedang terseok-seok.

7. Nikita Mazepin: Sudah jadi musuh, lapuk pula

Saya tidak akan terlalu membahas mengenai skandal yang dimulai oleh Nikita Mazepin, karena itu sudah tersebar di seluruh jagat internet. Hal yang pasti adalah akibat skandal tersebut, Mazepin akan jadi bahan cemoohan penggemar F1. 

Ditambah lagi dengan gaya balapnya yang serba kasar dan terlalu agresif (lebih agresif dibanding Verstappen dan Ocon dahulu, bisa dilihat beberapa cuplikannya di internet) serta seringnya bersikap indisipliner, akan tidak mengherankan jika dirinya nanti harus didera berbagai masalah selama 2021 dan menduduki posisi buncit di klasemen akhir. Dia pembalap luar biasa dalam konotasi negatif. Tidak pernah spesial dibanding pembalap-pembalap lain.

Kecepatannya jika dibandingkan Mick Schumacher juga agak jauh. Apalagi, musim nanti akan jadi musim penuh pertamanya di Haas, jadi akan butuh waktu bagi dia memiliki kemampuan untuk menguasai mobil F1. Oleh karena itu, jangan heran kalau saya memprediksikan dia finis di urutan 20 dari total 20 pembalap F1.

Begitulah kira-kira prediksi berani saya untuk musim balap 2021 nanti. Mari kita tunggu bagaimana musim nanti berjalan, yang pasti saya yakni akan banyak keseruan yang tak pernah kita duga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun