Sekian mungkin keresahan saya, semoga dapat didengar tidak hanya oleh kampus terkait dan pemerintah, namun dapat menyadarkan mahasiswa-mahasiswa yang telah melakukan diskriminasi gender di lingkup kemahasiswaan, dan para mahasiswi untuk bisa lepas dari belenggu patriarkisme dan misoginisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!