Meskipun begitu, Renault harus menaikkan frekuensi kerja mereka dalam pengembangan mobil untuk mendukung dua pebalap penuh pengalaman tersebut, mengingat Ricciardo juga pernah mengalami nasib tidak mujur selama dipasok mesin Renault ketika di Red Bull, maka dari itu perlu ditambah lagi kekuatan dari sisi pengembangan mobil mereka.
HAAS (Kevin Magnussen dan Romain Grosjean)
Baik Magnussen-Grosjean maupun Haas sendiri harus bisa meminimalisasi kesalahan strategi dan manuver ketika di dalam trek. Perlu ada peningkatan konsistensi untuk dapat tetap menjadi tim yang patut diperhitungkan kemampuannya. Dengan mobil yang cukup kuat ditambah dengan konsistensi yang baik dari tim akan memperkuat posisi Haas di konstruktor musim depan.
MCLAREN (Carlo Sainz dan Lando Norris)
Skuad Inggris legendaris perlu berbenah menyongsong musim 2019. Pasca musim-musim tragis bersama Honda dari 2015 hingga 2017, McLaren belum mampu kembali ke masa-masa kejayaan mereka menjadi trio tim raksasa di F1. Sejak disuplai Renault musim lalu, tim yang berbasis di Woking, Inggris ini belum mampu menunjukan tajinya karena memiliki banyak kendala di mobil MCL33.Â
Zak Brown harus kembali memutar otak untuk menemukan solusi sehingga dapat membuat McLaren merangsek ke depan, mengancam tim-tim besar seperti Ferrari, Mercedes, dan Red Bull, sehingga tidak hanya menjadi penghias papan tengah. Carlos Sainz yang baru saja pindah dari Renault dan Lando Norris sebagai debutan dipercaya mampu mendongkrak posisi McLaren di klasemen musim depan.Â
SAUBER (Kimi Raikkonen dan Antonio Giovinazzi)
Musim lalu merupakan salah satu musim terbaik bagi tim balap asal Swiss ini. Pasalnya, berkat bantuan teknis dan finansial dari Alfa Romeo, Sauber mampu menunjukan performa yang gemilang, apalagi dengan bantuan pebalap-pebalap muda Marcus Ericsson dan Leclerc yang pindah ke Ferrari musim depan.Â