Mohon tunggu...
Pramudya Arie
Pramudya Arie Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Indonesia

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. (Pramoedya Ananta Toer)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ternyata Ini Sebab Harga Bahan Pokok Selalu Naik Jelang Lebaran

29 April 2022   09:17 Diperbarui: 29 April 2022   14:40 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Beberapa hari lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah dan meninggalkan bulan suci Ramadan yang penuh berkah dan kemuliaan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua pada bulan Ramadan ini. 

Tapi hal yang sering membuat pusing, terutama bagi kaum ibu menjelang lebaran ialah harga kebutuhan pokok atau bahan pangan yang selalu naik drastis. 

Pernahkah terbayangkan persoalan ekonomi seperti apa hingga membuat semua ini terjadi setiap tahunnya ? Berikut analisa dan penjelasannya.

Permintaan Meningkat, Harga Akan Naik

Pada bulan puasa atau Ramadhan, kaum Muslim diwajibkan untuk berpuasa sepanjang hari hingga bedug magrib, tetapi itu tidak berarti bahwa permintaan akan kebutuhan dasar akan menyusut. Sebaliknya, selama bulan Ramadhan, kebutuhan akan makanan lebih meningkat.

Menjelang lebaran, kenaikan yang paling umum adalah harga ayam, daging, dan beras. Karena ketiganya adalah bahan yang sangat dicari pada hari lebaran. Pada Idul Fitri, sebagian besar orang di Indonesia biasanya akan memasak opor ayam atau daging.

Oleh karenanya, bahan-bahan itulah yang paling banyak diburu masyarakat. Para pedagang tentu tidak ingin melewatkan momentum tersebut dengan menaikkan harga bahan-bahan tersebut untuk mengumpulkan pundi-pundi yang berlimpah.

Permainan Kartel Pangan

Kartel adalah gabungan dari beberapa produsen independen yang berusaha untuk mendominasi pasar dengan permainan harga dan upaya penghapusan distribusi sedemikian untuk meraih keuntungan massif.

Jangan berpikir bahwa kartel hanya di luar negeri. Jika di luar negeri, kita mungkin lebih sering mendengar adanya kartel narkoba, jika di Indonesia sebelum Idul Fitri biasanya ada kartel atau mafia bahan pokok.

Mereka umumnya memborong panen petani dalam jumlah besar. Kemudian, hasilnya ditumpuk dan disimpan sampai penawaran di pasaran rendah.

Setelah itu, mereka menjualnya dengan harga yang sangat tinggi. Kerja sama yang jahat dan tercela ini tidak hanya terjadi di Ramadhan, tetapi juga di bulan-bulan lainnya.

Keberadaan mafia ini kemudian mendorong pemerintah dan polisi untuk membentuk kelompok kerja atau dikenal sebagai Satgas Pangan. Kelompok kerja ini bertugas menjaga pasokan pangan tetap lancar dan tersedia sambil terus mengawasi keberadaan mafia atau kartel pangan.

 

Proses Distribusi Panjang

Proses memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain disebut distribusi. Nah, selama bulan Ramadhan, permintaan bahan pokok akan meningkat, pasokan umumnya akan rendah, oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan di daerah tertentu, antar daerah akan bekerja sama untuk saling melengkapi dan memasok.

Tidak jarang, distribusi ini juga melibatkan pulau-pulau yang berbeda. Misalnya, untuk mendapatkan pasokan bawang merah dan bawang putih, kota-kota di Sumatra harus menunggu persediaan dari Brebes. Nah, rantai distribusi yang panjang ini akan mengarah pada kenaikan harga bahan pokok.

Faktor Cuaca

Kondisi iklim yang tidak pasti terkadang membuat petani kelabakan. Waktu panen mereka menjadi tidak jelas karena perubahan waktu.

Terkadang hujan atau musim kemarau yang berkepanjangan, atau tiba-tiba musim kemarau selama musim hujan. Kondisi seperti ini jelas mengganggu usaha pertanian.

Hasilnya adalah kelangkaan pangan. Tentu saja, kelangkaan dapat sangat menyebabkan meningkatnya harga. Meskipun Ramadhan adalah masa ketika permintaan bahan pangan meningkat.

Untuk mengatasi hal demikian, pemerintah tentu tidak diam dalam menanggapi kenaikan harga bahan pokok ini. Bagaimanapun, mereka bertanggung jawab untuk memberikan perasaan nyaman dan tenang kepada masyarakat.

Tahap antisipasi tertentu terus dilakukan dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk menjaga harga dipasaran tetap stabil terlepas dari segala macam persoalannya. Langkah-langkah yang diambil pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan RI adalah sebagai berikut :

Mengadakan Pasar Murah

Setiap Ramadhan telah menjadi program rutin bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk membangun pasar murah. Pasar murah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga. Harga makanan di pasar ini akan jauh lebih murah daripada pasar pada umumnya. Semua jenis produk juga ada, mulai dari beras, gula, minyak, ayam, daging, dan lainnya.

Menjaga Supply

Salah satu cara paling efektif untuk mempertahankan harga makanan adalah dengan mempertahankan ketersediaan. Jika stok kurang, salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah adalah membuka keran impor.

Demikian lah hal-hal penyebab kenaikan bahan pokok selama Ramadhan sebelum lebaran. Semoga pemerintah dapat dengan cepat mengatasi masalah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun